Minggu, 10 Februari 2008

Zannuba: Perempuan masih obyek dunia politik



Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Yenny Zannuba AC Wahid mengatakan, saat ini perempuan masih menjadi obyek, apalagi dalam dunia politik perempuan hanya sekedar pelengkap pemenuhan aturan saja. Padahal, politik feminin diharapkan dapat memberikan pengaruh bagi politik yang lebih baik dan penuh kelembutan serta kepedulian pada sesama.

"Perempuan punya beban yang sangat berat, apalagi dalam kondisi carut marut seperti ini, apalagi ketika negara mulai berpaling dari rakyatnya, perempuan makin tertekan. Itu sebabnya, perempuan harus pintar membangun keseimbangan agar tida k semakin menjadi obyek," ujar Zannuba yang akrab dipanggil Yeni seusai pelantikan Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Sabtu (9/2) seperti ditulis Kompas Online.

Politik membutuhkan sentuhan perempuan agar politik tidak hanya dipahami sebagai pencarian dan mengejar kekuasaan saja. Politik dengan sentuhan perempuan akan mendorong lahirnya politik demi kemaslahatan bersama.

"Saya sering menyaksikan didaerah, perempuan masih sangat sedikit yang terlibat dalam kepengurusan partai politik ," ujarnya.

Sekarang, menurut Zannuba, saatnya bagi perempuan untuk memperjuangkan keberadaannya dalam pentas politik nasional. Apalagi, senjata untuk mengukuhkan keberadaan perempuan itu sudah diakui undang-undang.

Perempuan sudah punya senjata amanat UU dengan kuota 30 persen. Sayangnya, p erempuan seringkali masih tidak berani melangkah karena batasan yang dibuat sendiri, ini yang sering dikatakan sebagai efek gelas kaca. Padahal, keterlibatan perempuan dalam politik sangat penting , bukan saja penting untuk perempuan sendiri, tetapi untuk mewujudkan kemaslahatan bersama, ujarnya. @

0 komentar:

Posting Komentar