Minggu, 10 Februari 2008

Harga Gas Naik Pengaruhi Keramik

 Kenaikan harga BBM termasuk gas akan mempengauhi harga keramik meskipun saat ini belum dilakukan penyesuaian tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan akan naik.

"Ada kemungkinan untuk naik mengingat gas yang merupakan komponen terbesar pembuatan keramik harganya terus terkoreksi," kata Manager Proyek Produsen Keramik Granito Maria Magdani di Jakarta, Sabtu (9/2).

Maria yang ditemui usai menandatangani kesepakatan kerjasama dengan apartemen The Lavande yang berlokasi di Jalan Sahardjo mengatakan, di pasaran saat ini produk Granito masih berkisar Rp150 sampai Rp300 ribu per meter persegi.

Namun dirinya belum mengetahui sampai kapan pihaknya dapat mempertahankan harga keramik di pasar. "Mungkin kalau produsen lain mulai merevisi harga, kami juga akan melakukan hal yang sama," ujarnya.

Granito yang produknya menggunakan lisensi dari Australia diproduksi PT Granitoguna Building Ceramic masih satu grup dengan Djabesmen memiliki pabrik di kawasan Lemah Abang Bekasi Jawa Barat.

"Kapasitas maksimal pabrik dalam setahun dapat mencapai 2 juta meter persegi akan tetapi perusahaan saat ini baru menjalankan sampai 60 persen menyesuaikan permintaan pasar," ujarnya.

Konsumen Granito sendiri menurut pengakuan Maria berasal dari rumah-rumah maupun apartemen menengah atas mengingat harganya di atas harga keramik yang ada di pasar saat ini.

Menurutnya, Granito memiliki kualitas porselen atau sedikit di atas keramik biasa. Terbukti dari hasil test kekuatannya mencapai di atas 450 kilogram per centimeter kubik, sementara keramik biasa 300 kilogram per centimeter kubik.

Granito sendiri masuk di pasar Indonesia pada tahun 1998 dengan merek di pasar Indonesia seperti Aurora, Salsa, Palazzo, serta Castello. Masing-masing punya pasar sendiri, paparnya.

Maria mengatakan, pihaknya memang lebih banyak menjual produknya kepada institusi. "Mungkin hampir sama dengan yang dijual secara ritel di pasar," katanya. (net/kmp)

0 komentar:

Posting Komentar