Rabu, 28 Oktober 2009

H. Tarwi : Surabaya Harus Kembali Jadi Barometer Balap Sepeda Nasional


 oleh Prima Sp Vardhana



MELIHAT penampilannya yang trengginas dan postur tubunya yang aletis dibalut otot-otot yang bertonjolan. Hanya kenalan dan teman seangkatan H. Tarwi yang tahu , bahwa pria yang senang berbicara blak-blakan ini sudah berusia kepala 6 tepatnya 67 tahun. Mengapa demikian. Kondisi fit impian setiap orang usia parobaya itu menjadi milik legenda hidup balap sepeda Indonesia ini, karena ikatan batinnya dengan dunia balap sepeda yang hingga saat ini masih membara. Tak pelak lagi, dunia balap sepeda pun tetap mewarnai rutinitas kehidupan sehari-harinya.
“Balap sepeda mungkin sudah menjadi garis takdirku, sehingga saya tak bisa meninggalkan cabang balap sepeda. Apalagi saat melihat kondisi prestasi kita di tingkat nasional maupun Asia yang terayun-ayun tak menentu bak sebuah sampan kayu di lautan luas,” kata H. Tarwi saat dtemui di rumahnya di Jl. Ngagel Kebonsari.
Sore itu, Tarwi tengah mandi keringat. Namun dia terlihat tak gerah dengan kaos oblong basah kuyup yang membungkus tubuhnya yang masih kekar. Itu tercermin dari gerakan tangannya yang tampak sibuk menyeting sebuah sepeda balap. Ia menyulap sepeda balap tersebut dalam kondisi siap berlaga. Aktivitas itu menjadi bagian hari-harinya sebagai pelatih Pengkot ISSI Surabaya dengan target satu emas Porprov II/ 2009. Namun dalam PON Mini itu, tim balap sepeda Surbaya hanya mampu mendulang 2 perunggu. Itu pun disumbangkan dari kategori putri. Masing-masing buah tangan Yessika Novayanti saat tampil di nomor Circuit Race dengan catatan waktu 52 menit 44 detik.
Sebelumnya Yessica juga menyumbangkan medali perunggu dari nomor road race, meski ia masuk di posisi kedua di belakang sang juara Elga Kharisma (Kota Malang). Namun medali perak Yessika dianulir juri pertandingan dan diganti perunggu, karena aksi lajang berkuli keling ini pada 300 m menjelang finish. Aksinya dinilai membahayakan pembalap Lumajang, Tri Kurniasari saat adu sprint untuk masuk finish. Yessika dan Tri sama-sama memiliki catatan waktu 1 jam 48 menit 02 detik. Sedangkan Elga 2 detik lebih cepat dibanding keduanya.
Kendati demikian, ternyata  prestasi 2 perunggu itu sudah cukup menggembirakan Tarwi. Pasalnya prestasi Yessica itu terdulang dengan waktu penggemblengan selama 7 bulan saja. “Kalau saja, saya mendapat kesempatan untuk memoles para atlet setahun lebih, seperti yang dilakukan ISSI Malang dan daerah lain. Insya Allah tim balap sepeda Surabaya mampu mendulang medali emas minimal satu keping,” katanya saat bertemu di arena Porprov II.
MENGEMBALIKAN KIBLAT
Duduk di ruang tamu kediamannya, dia menerawang dimana era keemasan Surabaya saat masih memiliki Wawan Setyobudi, Matnur, Samai, dan Kaswanto. Kala itu Surabaya menjadi momok bagi semua daerah. Apalagi saat dibanding dengan era 60-an dimana dia bersinar bersama Theo Gunawan, Sapari, Lee Kim Pon, Toha, Herman Van Kempen dll.
"Diantara atlet balap sepeda Surabaya sudah pergi dan tidak akan kembali ke Surabaya, sekalipun fisik mereka adalah warga Surabaya. Saya tidak tahu, apakah sepeda Surabaya sudah mati, dimatikan atau sebab lain," imbuhnya.
Keironian yang membelit balap sepeda Surabaya ini sangatlah beralasan, sebagai alasan kesediaannya untuk menerima pinangan Pengkot ISSI Surabaya. Pasalnya saat ini tidak ada lagi atlet balap sepeda yang betul-betul memiliki bakat alam. Karena itu, Tarwi memiliki ambisi untuk menjadikan satu dari lima atlet puslatcab yang dipolesnya bisa mengganti senior-seniornya. Dia berharap dalam empat atau lima tahun kedepan, binannya bisa menggantikan ketangguhan Samai dkk. Maklum Surabaya telah kehilangan dua generasi sejak tahun 1996. Atau sejak dia menghilang dari jalan raya, tempat dia dibesarkan oleh balap sepeda.
“Obsesi saya adalah mengembalikan balap sepeda Surabaya kembali sebagai kiblat prestasi nasional, sehingga atlet yang dikirimkan ISSI Pusat untuk even-even internasional didominasi oleh atlet Surabaya,” katanya.
Selain menjadi pembalap, Tarwi berbakat menjadi pelatih. Predikat pelatih nasional pun sudah disandangnya sejak tahun 1975. Dia berhasil mengantarkan sejumlah anak didiknya meraih prestasi gemilang. Di antaranya, Tonton Susanto yang sukses menyabet dua emas di SEA Games 1997 Jakarta. Terakhir Tarwi mengarsiteki Custom Cycling Club Jakarta tahun 2004, saat ini home base-nya di Solo. Kala itu CCC terjun di arena Tour de Indonesia. Setelah itu, Tarwi tidak pernah terdengar namanya menukangi tim, pengkot/ pengkab ataupun pengprov diajang bergengsi.
Sedangkan dunia balap sepeda ditinggalkan Tarwi dalam status atlet pada tahun 1981. Saat itu usianya sudah memasuki 39 tahun. Dengan persiapan jenjang yang cukup matang, maka sejak tahun itu pula Tarwi langsung berganti status sebagai pelatih.
Generasi Emas
Dalam sejarah balap sepeda Indoesia, nama Tarwi tercatat sebagai salah satu atlet andalan di tahun 1960-an yang ayunan kakinya mampu menghasilkan prestasi bagi Negara Indonesia, Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya. Salah satu prestasi yang mengibarkan namanya bersama koleganya seperti Sapari dan Theo Gunawan ditorehkan dengan memboyong medali emas beregu dalam Games of New Emerging Forces (Ganefo) tahun 1966 di Phnom Penh. Selain itu, dia juga berhasil mengoleksi sederet medali emas bagi Kontingen Jatim dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON).
Suksesnya sebagai atlet, diakui pria kelahiran Lamongan ini, karena bakat alam yang dimiliki. Bakat yang tertempa saat ia hidup sebagai wong ndeso. Ia sejak duduk di bangku Sekolah Rakyat punya kebiasaan membantu orang tuanya mengolah sawah. Mencangul dan memikul padi telah menjadi jadwal rutin hariannya. Aktifitas itu tanpa disadar telah membentuk fisiknya seperti latihan seorang atlet.
Namun dia tak pernah sekali pun berkeinginan untuk terjun ke dunia balap sepeda. Menurut pemilik tangga lahir 17 September 1942 ini, keterlibatannya dalam dunia balap sepeda itu terjadi begitu saja bak aliran sebuah air sungai. Itu terjadi akibat hobinya berpacu sepeda setiap pulang sekolah. Ia selalu adu balap sepeda dengan teman-temannya selepas dari gerbang sekolah hingga masuk gang rumahnya di daerah Pegirian, Surabaya.
Kebiasaan “gila-gilaan” di jalanan dengan baju seragam itu, ternyata dilihat seorang teman sekolahnya di STM Sawahan (saat ini SMKN 2 Suabaya). Dengan berbagai rayuan, teman tersebut mengajaknya iku lomba balap sepeda. Tawaran itu selalu ditolak lantaran rasa tidak percaya dirinya. Namun pertahan hatinya itu akhirnya ambrol. Dengan biaya pendaftaran dari sang teman, mulailah pensiunan Dinas PU dan Cipta Karya Surabaya ini terlibat dalam dunia balap sepeda.
Penampilan pertamanya dalam lomba baap sepeda tingkat Surabaya itu terjadi tahun 1961. Predikat juara yang direbutnya pada usia 19 tahun itu, ternyata memotivasi dirinya untuk menggeluti cabor balap sepeda itu. Konsekwensi yang harus dialaminya jika ingin meningkatkan prestasi, maka dia harus mengganti Gazelle kesayangannya dengan sebuah sepeda balap.
“Mengganti Gazelle dengan sebuah sepeda balap pada saat itu sangatlah tidak mungkin terjadi, karena orang tua saya termasuk keluarga dengan strata ekonomi pas-pasan. Kalau pun ada harta simpanan, maka sifatnya sebagai persiapan untuk kebutuhan keluarga yang bersifat darurat,” ujarnya.
Obsesinya menjadi seorang pembalap sepeda itu, pada akhirnya kesampaian. Ibunya membelikan sebuah sepeda balap yang kurang memenuhi standar prestasi, tapi dia tak mungkin  menuntut lebih jauh. Pasalnya sepeda baru yang dibeli di Pasar Wonokromo itu terbeli, setelah ibunya menjual gelang simpanannya dengan harga Rp 25.
Berbekal sepeda balap jadul yang tidak memenuhi standar itu, maka Tarwi muda melanjutkan kiprahnya menggeluti dunia balap sepeda. Berpuluh lomba diterjuni dan berderet prestasi un berhasil dikoleksinya. Semangat Tarwi dalam menekuni balap sepeda, ternyata menarik hati Moh.Nadri –pembina klub Surabaya- dan menariknya untuk bergabung. Sejak saat itu Tarwi pun menjadi atlet binaan klub Surabaya yang paling diandalkan untuk mendulang medali.

Jumat, 23 Oktober 2009

Belajar Matematika Bisa Menyenangkan


BAGI sebagian anak, pelajaran matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sesuatu yang menakutkan. Hal itu dapat mempengaruhi minat anak untuk mengeksplorasi mata pelajaran yang sangat bermanfaat mengembangkan daya analitis.

Meskipun setiap anak memiliki minat yang berbeda-beda namun alangkah baiknya jika orang tua secara kreatif mengarahkan agar anak tidak terlarut dalam ketakutan berlebih terhadap matematika dan IPA.

"Masalahnya lebih kepada cara orang tua mengarahkan anak agar matematika tidak menakutkan," ujar Presiden Direktur Mathematics Education clinic sekaligus Ketua Dewan Juri Olimpiade Matematika Pentas Kreasi Anak Indonesia (PKAI), Ridwan Saputra kepada Republika Online ketika ditemui dalam konfrensi pers acara PKAI di Jakarta, Rabu (19/11).

Padahal, kata Ridwan, memperkenalkan matematika itu mudah. Dia mencontohkan, orang tua dapat mengenalkan matematika dengan media permainan.

"Misalnya tambah-kurang,kali-bagi dapat disesuaikan dengan cerita kehidupan," katanya.

Dia mencontohkan, ketika memasuki parki maka orangtua dapat mengajak anak menghitung jumlah mobil yang keluar dan masuk dengan menggunakan kalimat masuk yang diartikan bertambah dan pergi yang bearti berkurang.

Dia sendiri, kurang menyetujui pelajaran matematika di sekolah-sekolah yang hanya mengajarkan berhitung bukan berpikir.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan juga mengungkap cara mengatasi masalah rasa malas yang sering menghinggapi anak saat mempelajari matematika.
 
"Kemalasan anak mempelajari matematika dapat ditanggulangi orang tua dan guru dengan membawa anak ke arah berpikir terlebih dahulu. Yang lebih mudah sekali lagi, menghubungkan matematika dengan kehidupan dan permainan," tuturnya.

Ridwan memberikan tips untuk membuat anak dengan mudah mempelajari matematika." Ajak anak mencintai matematika, belajar yang rutin, guru yang mengajari juga harus benar, dan bermain" ungkapnya. (REP/vd)

Membimbing Anak Pandai Matematika


ALANGKAH bahagianya orang tua bisa melihat anaknya ahli dalam setiap pelajaran. Yang menjadi masalah bagi anak-anak Indonesia biasanya, tidak menyukai pelajaran-pelajaran yang dianggapnya sulit, misalnya matematika.

Biasanya, orang tua akan mengkursuskan anaknya, untuk orang tua yang mampu. Akan tetapi, Anda sendiri sebenarnya bisa memaksimalkan kemampuan matematika anak-anak Anda. 

Bagaimana caranya? Berikut ini tips bagi Anda yang dirangkai dari berbagai sumber.

1. Pastikan Anak anda mengetahui konsep matematika yang ia pelajari.
Jika anak Anda tidak mengetahui dasar dari matematika, maka anak Anda hanya akan mempeelajari matematika dengan hafalan. Padahal, matematika yang dihafal itu tidaklah ada artinya. Anda dapat memberitahukan dasar-dasar matematika pada mereka, sehingga mereka akan mudah memahami soal-soal yang sulit apabila mereka mengetahui dasarnya.

2. Bantulah mereka dengan menyertakan fakta-fakta.
Penguasaan fakta dasar berarti bahwa anak dapat menjawab pertanyaan kurang dari tiga detik. Rumus praktis dapat Anda anjurkan pada anak Anda agar memperoleh respon yang cepat. Apabila anak Anda belum juga bisa memahami berilah contoh yang nyata. Misalnya, menghitung perkalian dengan memisalkan keramik yang ada pada lantai Anda.

3. Ajarkan pada anak Anda menulis angka-angka dengan teliti.
Duapuluh lima persen kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika ditemukan oleh pengajar adalah kesalahan yang dikarenakan ketidaktelitian sang anak dalam menulis angka-angka. Perbaiki ketelitian anak Anda dalam menulis dan mengolah angka-angka dengan cara meneliti ulang apa latihan yang dia kerjakan.

4. Sediakan kebutuhan, yang digunakan anak Anda untuk belajar matematika, dengan cepat.
Matematika adalah sebuah subjek yang semuanya dibangun dari apa yang sebelumnya telah dipelajari. Seabagai contoh, kegagalan dalam mengetahui dasar masalah perhitungan persen biasanya disebabkan oleh sang anak tidak menguasai masalah desimal.

5. Tunjukkan bagaimana cara menyelesaikan masalah pekerjaan rumahnya
Mengerjakan tugas matematika mempertajam ilmu yang didapat dari sekolah untuk dipelajari di rumah. Ajarkan pada mereka untuk memulai mengerjakan tugas tersebut, dengan membuka buku atau mengulang pelajaran dan contoh-contoh yang telah diberikan oleh guru mereka lewat pelajaran sebelumnya disekolah. Jika kurang jelas, jelaskan padanya sampai ia bisa mengerti.

6. Dorong mereka untuk mengerjakan soal lain.
Jika guru hanya memberikan soal-soal tertentu saja, berilah pada anak Anda contoh soal yang lain. Ingat, semakin anak Anda banyak berlatih makin semakin cepat mereka membentuk kemampuan dan kepercayaan diri mereka.

7. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan masalah soal cerita.
Matematika mempunyai ekspresi, untuk belajar memecahkan masalah, Anda harus memecahkan masalah. Ajarkan pada anak Anda membaca soal cerita berkali-kali. Juga, suruhlah dia untuk menggambarkannya dalam bentuk soal matematika atau diagram.

8. Bantulah anak Anda mempelajari tata bahasa matematika.
Mereka tidak akan dapat matematika secara nyata, tidak pula mempelajari konsep yang lebih menantang tanpa mengetahui tata bahasanya. Periksalah bahwa anak Anda dapat menemukan dan mengikuti masalah yang baru atau bab baru. Jika tidak, ajarkan padanya untuk menggunakan model atau contoh dan masalah yang sederhana terlebih dahulu.

9. Ajarkan pada mereka untuk mengerjakan metematika ?di luar kepala”
Anak-anak kecil harus banyak menyelesaikan masalah perhitungan dengan menggunakan pensil dan kertas. Ketika membantu anak Anda menyelesaikan sebuah soal, bantulah mereka dengan mendiktekannya tanpa harus menuliskannya, sehingga anak akan berlatih menulis matematika sesuai apa yang dibayangkan.

10. Jadikanlah matematika bagian dalam hidup anak Anda.
Matematika akan lebih berarti ketika anak Anda melihat bagaimana pentingnya matematika dalam kehidupan ini, dan dapat dilihat dimana-mana. Dorong mereka menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, tanyakan pada mereka jarak suatu tumbuhan baru ke suatu titik tertentu.

sumber: Tempo Online

Mencari Kesulitan Belajar


KESULITAN belajar atau “Learning Disabilities, LD” adalah hambatan / gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnyadicapai.

Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Bila tidak ditangani dengan baik dan benar akan menimbulkan berbagaibentuk gangguan emosional (psikiatrik) yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidupnya di kemudian hari.

Kepekaan orangtua,guru di sekolah serta orang-orang di sekitarnya sangat membantu dalammendeteksinya, sehingga anak dapat memperoleh penanganan dari tenagaprofesional sedini dan seoptimal mungkin, sebelum menjadi terlambat.Kesulitan Belajar kadang-kadang tidak terdeteksi dan tidak dapat terlihatsecara langsung.  

Setiap individu yang memiliki kesulitan belajar sangatlahunik. Seperti misalnya, seorang anak “dyslexia”, yang sulit membaca,menulis dan mengeja, tetapi sangat pandai dalam matematika.Pada umumnya, individu dengan kesulitan belajar memiliki intelegensir ata-rata bahkan diatas rata-rata. 

Seseorang terlihat “normal” dan tampaksangat cerdas tetapi sebaliknya ia mengalami hambatan dan menunjukkantingkat kemampuan yang tidak semestinya dicapai dibandingkan denganyg seusia dengannya. Walau demikian, individu dengan kesulitan belajar bisa sukses di sekolah, di dunia kerja, dalam hubungan antar-individu,dan di dalam masyarakat bila disertai dengan dukungan dan perhatian yang tepat. 

Deteksi Dini Kesulitan Belajar Tanda-tanda Kesulitan Belajar sangat bervariasi dan tergantung pada usia anak.


Usia Pra-Sekolah:
- Keterlambatan berbicara jika dibandingkan dengan anak seusianya
- Adanya kesulitan dalam pengucapan kata
- Kemampuan penguasaan jumlah kata yang minim
- Seringkali tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat
- Kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari
- Mengalami kesulitan dalam menghubung-hubungkan kata dalam suatu kalimat
- Kegelisahan yang sangat ekstrim dan mudah teralih perhatiannya
- Kesulitan berinteraksi dengan anak seusianya
- Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti suatu petunjuk atau rutinitas tertentu
- Menghindari pekerjaan tertentu seperti menggunting dan menggambar
   
Daya ingatnya (relatif) kurang baik
- Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca. Misalnya huruf d dibaca b, huruf w dibaca m. (buku dibaca duku)
- Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya
- Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam pelajaran matemetika, misalnya tidak dapat membedakan antara tanda ñ (minus) dengan +(plus) , tanda + (plus) dengan x (kali), dan lain-lain.
- Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingat
- Sangat aktif dan tidak mampu menyelesaikan satu tugas atau kegiatan tertentu dengan tuntas
- Impulsif (bertindak sebelum berpikir)
- Sulit konsentrasi atau pehatiannya mudah teralih
- Sering melakukan pelanggaran baik di sekolah atau di rumah
- Tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya
- Tidak mampu merencanakan kegiatan sehari-harinya
- Problem emosional seperti mengasingkan diri, pemurung, mudah tersinggung atau acuh terhadap lingkungannya
- Menolak bersekolah
- Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk atau rutinitas tertentu
- Ketidakstabilan dalam menggenggam pensil/pen
- Kesulitan dalam mempelajari pengertian tentang hari dan waktu Pada Usia Remaja dan 

Dewasa:
- Membuat kesalahan dalam mengeja berlanjut hingga dewasa
- Sering menghindar dari tugas membaca dan menulis
- Kesulitan dalam menyimpulkan suatu bacaan
- Kesulitan menjawab suatu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan lisan dan/atau tulisan
- Kemampuan daya ingat lemah
- Kesulitan dalam menyerap konsep yang abstrak
- Bekerja lamban
- Bisa kurang perhatian pada hal-hal yang rinci atau bisa juga terlalu fokus kepada hal-hal yang rinci
- Bisa salah dalam membaca informasi

Tips Mudah Menghitung Perkalian 6 sampai 10 dengan Jari Tangan

tips matematika, menghitung perkalian dengan jari
MENGHITUNG dengan jari tangan sudah lazim dan dilakukan setiap manusia. Teknik ini bahkan tidak hanya dikenal di Indonesia saja. Tips ini cukup mudah dipraktekkan dan tentu saja cukup praktis, namun keterbatasannya adalah cara ini hanya dapat dipakai untuk perkalian angka 6 sampai 10. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Gunakan jari anda dengan tiap jari mewakili angka tertentu, kelingking mewakili angka 6, jari manis = 7, jari tengah = 8, telunjuk adalah 9, dan 10 diwakili oleh jempol.
  2. Setiap angka yang akan dikalikan ditandai dengan ditekuk/dilipat. Misalnya 7×8 = maka tekuk 2 jari, kelingking dan jari manis di tangan satu dan 3 jari, kelingking, jari manis dan jari tengah di tangan lain(kiri dan kanan sama).
  3. Jumlahkan jari-jari yang ditekuk tadi( untuk 7×8 maka jumlah jari yang ditekuk adalah 2+3=5 jari. Kalikan angka ini dengan sepuluh (5×10=50)
  4. Kalikan jari yang tidak ditekuk dari kedua tangan (untuk contoh 7×8 diatas adalah: 3×2=6)
  5. Jumlahkan angka yang didapat dari poin (3) dan (4), yaitu 50+6= 56.
  6. Cobalah untuk menghitung angka-angka lain dengan catatan bahwa angka hanya boleh untuk angka 6 sampai 10.

Trik Menghitung Pembagian dengan Anga Besar atau Pecahan

MENDAPAKAN hasil pembagian matematika dengan angka bernilai diatas 20 atau dengan angka pecahan, bukanlah sebuah pekerjaan gampang. Namun membutuhkan sistem penghitungan yang cuup njlimet.

Namun secuil rumis yang kami kutip dari website edukasiana ini, setelah kam coba menghasilkan sistem penghitungan yang lebih muda dan singkat.

Berikut beberapa trik menarik hanya dengan menggunakan model perkalian dan kemudian dengan membaginya dengan kelipatan angka 10.

Perhatikan penjelasan berikut ini :

  1. Untuk membagi bilangan yang dibagi 125, caranya yaitu kalikan bilangan tersebut dengan 8, kemudian bagilah dengan 1000.  misalnya; 7000/125 = (7000 x 8)/1000 = 56.
  2. Untuk membagi bilangan yang dibagi 50, caranya; kalikan 2 dan bagi 100.contoh ; 300/50 = (300 x 2)/100 = 6.
  3. Untuk membagi bilangan yang dibagi 500, kalikan 2 kemudian bagi 1000.contoh; 7500/500 = (7500×2)/1000 = 15.
  4. Untuk membagi bilangan yang dibagi 5, kalikan 2 kemudian bagi 10. contoh; 35/5 = (35×2)/10 = 7.
  5. Untuk membagi bilangan yang dibagi 25, kalikan 4 kemudian bagi 100.contoh; 3700/25 = (3700×4)/100= 148.
  6. Untuk bilangan yang dibagi dengan 250, kalikan 4 kemudian bagi 1000.
  7. Untuk bilangan yang dibagi dengan 16 2/3, kalikan 6 kemudian bagi 100.
  8. Untuk bilangan yang dibagi dengan 33 1/3, kalikan 3 kemudian bagi 100.
  9. Untuk bilangan yang dibagi dengan 166 2/3, kalikan 6 kemudian bagi 1000.
  10. Untuk bilangan yang dibagi dengan 333 1/3, kalikan 3 kemudian bagi 1000.
  11. Untuk bilangan yang dibagi dengan 6 2/3, kalikan 15 kemudian bagi 100.
  12. Untuk bilangan yang dibagi dengan 66 2/3, kalikan 15 kemudian bagi 1000.
  13. Untuk bilangan yang dibagi dengan 8 1/3, kalikan12 kemudian bagi 100.
  14. Untuk bilangan yang dibagi dengan 83 1/3, kalikan dengan12 kemudian bagi 1000.
  15. Untuk bilangan yang dibagi dengan 6 1/4, kalikan dengan16 kemudian bagi dengan100.
  16. Untuk bilangan yang dibagi dengan 62 1/2, kalikan dengan16 kemudian bagi dengan1000.
  17. Untuk bilangan yang dibagi dengan 18 3/4, kalikan dengan16, bagi 3, kemudian bagi 100.
  18. Untuk bilangan yang dibagi dengan 37 1/2, kalikan dengan8 bagi 3, kemudian bagi 100.
  19. Untuk bilangan yang dibagi dengan 87 1/2 bagi 7, kalikan 8 kemudian bagi 100.
  20. Untuk bilangan yang dibagi dengan 75 bagi dengan 3, kalikan 4 kemudian bagi 100.

Trik Menghitung Perkalian 2 Bilangan Belasan

MENGHITUNG perkalian dua angka belasan dapat dilakukan dengan cara konvensional juga dapat dilakukan dengan trik perkalian khusus. Tulisan ini akan membahas bagaimana melakukan perkalian mudah dengan contoh kita akan mencoba perkalian 12×13.

Langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Hasil akhir perkalian diasumsikan 100 lebih, jadi asumsikan hasil akhir diawali angka 1.
2. Tambahkan angka satuan dari dua bilangan tersebut yaitu 2+3 nilainya adalah 5. Sekarang kita memperoleh hasil sementara 15_ (1 dari langkah 1, dan 5 dari langkah 2) atau 150 lebih.
3. Sekarang lakukan perkalian angka satuan dari dua bilangan, yaitu 2×3 sehingga nilainya 6.
4. Tambahkan nilai hasil dari langkah 3 dan , yaitu 150+6 sehingga ditemukan nilai akhir.
tips trik perkalian matematika
Untuk angka yang lebih besar, dengan hasil penambahan dan perkalian angka satuan (langkah 2 dan 3) maka angka puluhan ditambahkan dengan ke digit depannya. Misalnya perkalian angka 18×14. Hasil penambahan 8+4 adalah 12. Angka puluhan harus ditambahkan ke digit depannya (yaitu angka 1, lihat langkah 1) sehingga menjadi 22. Hal yang sama dilakukan untuk langkah perkalian 8×4=32.
trik mengajar matematika

Permainan Tebak Angka

PADA sebuah sesi pembelajaran seringkali dibutuhkan trik untuk memecah kebekuan atau kebosanan. Salah satunya adalah permainan sederhana. Permainan yang kali ini akan dikenalkan adalah Permainan Tebak Angka. Permainan ini dapat dilakukan dalam kelompok ataupun perseorangan.
Pada permainan ini, guru/fasilitator memikirkan sebuah angka rahasia yang harus ditebak oleh siswa. Angka ini hanya guru yang mengetahui. Ketika angka sudah ditentukan angka tersebut lalu dituliskan di kertas dan disembunyikan. Lalu guru membuka kesempatan siswa untuk menebak dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar angka tersebut. Berikan motivasi atau contoh pertanyaan, misalnya:
  • Apakah angka tersebut berada di antara 1 sampai 100?
  • Apakah angka tersebut berada di 3 digit?
  • Apakah angka tersebut merupakan bilangan prima?
  • Apakah angka tersebut habis dibagi 2?
  • Dan sebagainya..
Jika siswa agak kesulitan setelah beberapa pertanyaan diajukan, berikan petunjuk singkat, misalnya:
  • Angka ini berada di antara 100 sampai 200.
  • Angka ini habis dibagi 6. dst
Semakin banyak pertanyaan dan jawaban tentang serba-serbi angka tersebut maka akan semakin mudah untuk ditebak. Jika ada siswa/kelompok yang sudah menebak dengan benar, tunjukkan kertas yang berisi angka rahasia tersebut.
Permainan ini cukup menantang karena siswa harus dapat berfikir dinamis untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar angka rahasia tersebut. Pertanyaan yang dapat ditanyakan juga tak terbatas serta menuntut kreatifitas. (eduksiana/vd)

Tabel Periodik Kimia Menarik

TABEL periodik (periodic table) unsur kimia merupakan pegangan wajib bagi siswa dalam belajar kimia. Unsur-unsur dalam tabel tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya.

Tabel periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur. Ada juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia dengan memuat keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda (wikipedia).

Bagi siswa jurusan IPA seringkali tabel periodik ini harus dihafalkan, biasanya berurut berdasar golongan tertentu, karena dalam setiap golongan memiliki elektron yang sama sehingga sifat-sifatnya juga mirip. Untuk mempermudah menghafal tabel periodik unsur kimia ini dapat menggunakan poster tabel periodik di dinding sehingga mudah dilihat sewaktu-waktu dan supaya lekat dalam ingatan.

Berikut ini salah satu poster yang memiliki disain cukup menarik. Poster ini dapat didownload dan dicetak. (Klik pada gambar untuk memperbesar):



Ubin Aljabar Untuk Memahami Persamaan

UNTUK memudahkan memahami ekspresi/persamaan aljabar terutama dalam memahami penyederhanaan sebuah ekspresi kita dapat menggunakan beberapa cara. Salah satu cara yang cukup mudah adalah dengan visualisasi menggunakan ubin aljabar (algebra tiles).
Sebagai contoh kita akan menyederhanakan ekspresi aljabar 2(x+3). Pertama-tama kita membuat visualisasi untuk x+3

tips trik mengajar matematika menyenangkan
Kemudian kita visualisasikan 2(x+3)
tips trik mengajar matematika menyenangkan PPPG Matematika
Dengan mengunakan sifat distributif kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut menjadi
2(x+3)=2x+6
Visualisasi dengan ubin aljabar adalah sebagai berikut:
tips trik mengajar matematika menyenangkan PPPPTK Matematika

Permainan Olah Angka Mengasa Matematika:


PERMAINAN olah angka ini bertujuan mengasah keterampilan melakukan operasi bilangan serta kreatifitas dalam mengkombinasikannya. Permainan lebih menarik dan lebih seru dikerjakan berkelompok.

Caranya adalah sebagai berikut:
  • Siswa-siswa dipecah menjadi beberapa kelompok
  • Setiap kelompok diberi dadu 4 buah serta kertas dan pensil.
  • Permainannya adalah dadu dilempar sehingga akan didapatkan 4 buah angka
  • Tuliskan 4 angka ini pada empat kolom.
  • Angka ini harus diolah agar menghasilkan tepat angka 50 (atau angka yang lain), boleh dengan menambah, mengurangi, mengalikan atau membagi. Misalnya pada satu putaran diperoleh angka dadu 5, 6, 5, 3
    Jika diolah akan menjadi sbb:
    5×6 =30
    30×5 =150
    150/3=50
    Hasil penghitungan ini dicatat beserta operasi-nya
  • Kelompok yang menang adalah yang paling cepat mendapatkan hasil akhir yang tepat
Catatan: Jumlah dadu maupun jumlah akhir pengolahan angka dapat divariasikan. Misalnya jumlah dadu 3 dan angka yang harus dihasilkan adalah 20.
Dadu juga boleh 1 saja tapi untuk satu putaran dilakukan beberapa kali pelemparan.
Jika permainan terlalu lama dan waktu sudah habis maka dapat ditentukan pemenangnya adalah angka yang paling mendekati, misal angka hasil akhir harus 50 dan belum ada yang mencapainya jika ada yang berhasil mendapatkan 49 misalnya, maka dialah pemenangnya.

Guru Mencari Penghasilan Online


DAPATKAH guru berpenghasilan 10 juta dolar setahun? Sebuah pertanyaan yang aneh kan? Di masyarakat, paling tidak jaman dulu, guru cenderung dipandang sebagai bergaji pas-pasan dan karenanya suka ngobyek yang kadang tak ada hubungannya dengan pendidikan.

Tapi guru kreatif yang mampu mengolah kreatifitas dengan tepat dapat meraih penghasilan besar dengan bakat “keguruan”-nya. Adalah Steve Spangler, seorang guru sains, konon memiliki penghasilan lebih dari 10 juta US dolar setahun dari bisnisnya. Bisnis yang dikelola juga tak jauh dari profesinya, ia berjualan alat peraga sains secara online di http://www.stevespanglerscience.com/.

Ini satu contoh saja di mana sebenarnya internet menjadi lahan baru bagi pendidikan dan bisnis. Jika saja guru memiliki pengalaman dan kreatifitas tinggi maka sangat besar kemungkinan guru tersebut untuk dapat “menjual” kemampuan dan kreatifitasnya melalui internet dengan mudah tanpa harus meninggalkan aktifitas pendidikannya, justru keberhasilan dalam pengajarannya itulah yang menjadi daya jual.

Berikut ini beberapa ide bagaimana guru dapat memperoleh penghasilan tambahan dari dunia online:

1. Membuat konten bantu pembelajaran. Guru yang pandai membuat presentasi powerpoint atau membuat Flash dapat memanfaatkan presentasi yang dibuatnya untuk mengajar siswa untuk dijual ke guru-guru lain yang membutuhakan. Produk dapat dijual dengan misalnya memprotek file dengan password, orang membeli dengan mentransfer uang dan kemudian password dikirim via email atau SMS.

2. Membuat alat bantu/alat peraga pengajaran. Seperti contoh di atas dimana Steve Spangler mengembangkan kemampuan membuat alat peraga yang menarik yang laku dijual.

3. Guru juga dapat membuat buku berupa ebook yang, dapat berisi tentang materi pembelajaran atau teknik pengajaran atau lainnya yang dapat dijual di internet.

4. Guru yang yang berpengalaman dapat menawarkan jasa menjadi konsultan, atau jasa lain, misalnya jika guru tsb pandai membuat powerpoint maka dia dapat membuka jasa membuatkan powerpoint.

5. Guru dapat menulis pengalaman pengajarannya di blog, orang dapat membaca atau mendownload secara bebas. Blog yang ramai pengunjung dapat diberi iklan.

6. Menjadi guru les online. Di India kini mulai marak guru-guru India mengajar les siswa Amerika Serikat secara online melalui videoconference.
Peluang ini sangat dimungkinkan untuk dikerjakan dengan adanya kemudahan teknologi. Kini, siapapun dapat dengan mudah membuat publikasi online melalui blog. Guru yang punya produk bagus dapat dijual melalui blog-nya. Blog yang dinamis, up-to-date, dan berisi informasi menarik, akan banyak dikunjungi orang. Dan pengunjung yang banyak adalah potensi pasar yang dapat dikelola layaknya mengelola toko.

Ini beberapa contoh saja bagaimana internet dapat menjadi lahan penghasilan tambahan bagi guru. Perlu ditekankan disini bahwa penghasilan tambahan ini dapat diperoleh dengan tanpa meninggalkan profesinya sebagai guru, justru dengan berfikir layaknya entrepreneur, guru termotivasi dan tertantang untuk selalu mengembangkan kemampuan mengajar dengan lebih baik serta menggali lagi kreatifitasnya untuk nantinya membuahkan produk yang layak untuk dijual. (edukasiana/vd)

Dr.Wijono Pimpin Komisi D, Iswahyudi Pimpin Komisi A


TRIBUN, Sidoarjo - Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2004-2009 Iswahyudi akhirnya kembali di tetapkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2009-2014 bersama Dr Wijono melalui SK Gubenur Jawa Timur No SK 171.438/92/011/2009.

Pengambilan sumpah jabatan melalui rapat paripurna istimewa yang di gelar Jum’at (23/10) di gedung DPRD Sidoarjo, berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun.

Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno menegaskan, pergantian dua wakil rakyat ini sudah sesuai mekanisme pergantian yang di usulkan partai pengusung kepada ketua DPRD.

“Proses pergantiannya sudah sesuai dengan mekanisme yang ada, dengan turunnya SK Gubenur dan pengambilan sumpah jabatan, maka keduanya sudah resmi menjadi anggota DPRD Sidoarjo,” katanya.

 Di tempat terpisah, ketua fraksi PDIP Taufik Hidayat menegaskan, sesuai dengan rapat fraksi yang di gelar beberapa waktu lalu, Anggota Fraksi PDIP yang baru akan di tempatkan di komisi yang sesuai dengan kemampuan masing masing.

Untuk Iswahyudi, tempatkan di komisi A membidani pemerintahan, sedangkan Dr Wijono dipercayakan di komisi D yang membidani Kesejahteraan rakyat.

“Penempatan keduanya sesuai dengan kemampuan masing masing” ujar Taufik Hidayat
 
Sementara itu ditemui selepas sumpah jabatan, Iswahyudi dan Dr Wijono mengaku siap menjalankan amanat fraksinya di komisi A dan D serta mulai melakukan tugas komisi sejak hari pertama mereka di kukuhkan sebagai anggota DPRD Sidoarjo. (vd)

Kamis, 22 Oktober 2009

Endang - Siti Fadilah Berbeda Pendapat Menilai Depkes



TRIBUN, JakartaTanggapan berbeda-beda diungkapkan oleh setiap menteri saat awal kepemimpinannya di departemen. Salah satunya, mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, yang menganggap awal kepemimpinannya lima tahun lalu layaknya masuk ke dalam hutan belantara. Namun, Menteri Kesehatan baru, Dr Endang Rahayu Sedyaningsih, melihat Departemen Kesehatan bagai taman bunga, pada awal jabatannya 

"Bukan hal mudah bagi saya untuk menduduki posisi Menteri Kesehatan. Tapi saya tidak lihat Departemen Kesehatan sebagai hutan belantara, tapi sebagai taman bunga," ucap dia saat acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Depkes Jakarta, Kamis (22/10). Ungkapan itu disambut tepuk tangan ratusan orang dari jajaran Depkes, BUMN, dan rumah sakit yang menghadiri acara sertijab.

Menkes mengungkapkan, sebagai anggota Depkes, ia bangga dengan pencapaian selama kepemimpinan Siti Fadilah. Ia berjanji akan terus melanjutkan program kesehatan yang pro-rakyat. "Bukan waktunya bongkar pasang. Mana yang belum lancar akan dilihat di mana masalahnya, setelah itu diselesaikan," kata dia.

Pada awal kepemimpinannya, ia meminta dukungan dari seluruh jajaran Depkes. Ia pun mengaku telah mendapat arahan dari Presiden mengenai program jangka pendek dan jangka panjang di bidang kesehatan. "Perjuangan kita meningkatkan derajat manusia Indonesia setinggi-tingginya," ujarnya.

Pada akhir sambutannya, ia pun mengucapkan terima kasih atas pengabdian Siti Fadilah kepada Depkes selama lima tahun terakhir. "Terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu yang telah berbakti kepada Depkes," ungkapnya. (kompas/vd)

Selain Si Bayi, Apa yang Keluar Saat Bersalin?



"Mungkin pertanyaan ini terdengar konyol, tetapi saya pernah mendengar bahwa kadang-kadang kita jadi ingin buang air besar saat mengejan dalam proses persalinan. Saya ingin tahu kebenaran semua hal ini." Demikian surat dari seorang wanita, antara khawatir dan penasaran. 

Ini adalah pertanyaan yang sangat umum, dan sama sekali bukan pertanyaan bodoh. Wanita ini khawatir, saat mengejan, dirinya juga mengeluarkan kotoran, sehingga akan mengotori si bayi. Selain itu, mungkin ada beberapa zat lain yang juga dikeluarkan bersamaan dengan saat Anda berusaha sekuat tenaga mendorong si bayi keluar, entah itu zat cair atau gas. 

Dalam kenyataannya, ketika Anda tengah bersalin, Anda menggunakan otot yang sama dengan yang Anda gunakan ketika ingin buang air besar. Menurut Rebecca Odes dan Ceridwen Morris, penulis From the Hips: A Comprehensive, Open-Minded, Uncensored, Totally Honest Guide to Pregnancy, Birth, and Becoming a Parent, kebutuhan untuk mendorong bayi keluar sama dengan kebutuhan untuk poop. Anda menggunakan area, pemicu, dan otot yang sama. Jadi, tak perlu heran jika Anda pun bisa membuang kotoran saat mengejan untuk mengeluarkan bayi.

Namun, ini hal biasa. Sebelum Anda sadar bahwa "sesuatu" terjadi, suster yang membantu dokter menangani kelahiran Anda pasti akan segera membersihkannya. Mereka sudah sering menghadapi hal ini, dan tak akan ada yang merasa jijik melihatnya. Ketika suami atau keluarga Anda mendampingi di ruang bersalin pun, mereka mungkin tak akan memperhatikannya.

Sebenarnya, rasa ingin poop kemungkinan terjadi dalam tahap awal Anda mengejan, atau sebelum kepala bayi muncul. Wanita sering mengalami diare menjelang persalinan, karena hormon progesteron melonggarkan usus halus bersama dengan segala hal lain. Perawat mungkin juga melakukan enema (suntikan untuk mencuci perut) sebelum saatnya persalinan. Jika perawat tidak melakukannya, Anda sendiri boleh memintanya. Namun perlu Anda ketahui, meskipun Anda sudah mengosongkan lambung sebelumnya, saat Anda mulai mengejan, Anda tetap bisa mendorong siklus pencernaan Anda.

Pendek kata, tak ada yang perlu Anda khawatirkan mengenai hal-hal ini. Jika Anda berusaha untuk mengejan, namun pada saat yang sama juga tak ingin terlalu keras mengejan, Anda justru akan menambah beban kerja Anda. Melahirkan bayi adalah peristiwa yang intens, sehingga wanita akan cenderung mengalihkan prioritasnya dalam upaya mengeluarkan sang jabang bayi. Ketika akhirnya Anda berhasil mendorong bayi keluar dengan tuntas dan paripurna, kekhawatiran akan hadirnya poop akan segera sirna.

sumber: Female Kompas  

Sepatu yang Memaksimalkan Otot Kaki Wanita



PRODUSEN sepatu olahraga kenamaan Reebok, baru-baru ini memperkenalkan sepatu olahraga khusus untuk wanita. Model terbaru tu diberi nama EasyTone. Yang menyenangkan dari sepatu ini adalah kemampuannya untuk melatih otot-otot kaki dan bokong wanita agar makin kencang. Pihak Reebok mengklaim bahwa sepatu dengan inovasi yang dimiliki EasyTone ini merupakan yang teranyar di dunia.

Menurut Ade Sarah, Senior Marketing Communication PT Mitra Adi Perkasa, pemegang lisensi Reebok di Indonesia, sepatu EasyTone ini memiliki teknologi inovatif yang membantu memaksimalkan penggunaan otot di bagian bokong, paha, dan betis. Sepatu ini menggunakan semacam desain khusus (pod) di bagian bawah sol sepatunya. 


Desain dengan alur khusus ini menciptakan ketidakstabilan pijakan pemakainya, mirip keadaan saat berjalan di pasir. Ketidakstabilan ini akan membuat otot paha bagian betis, hamstring, dan gluteus maximus lebih terstimulasi.

Desain dibuat pada bagian sol sepatu tepat di bawah tumit, bagian depan dan tengah telapak kaki. Desain khusus ini merupakan bagian yang menstimulasi otot-otot yang ditargetkan ketika sepatu dikenakan dan dipakai berjalan. 


Meski Reebok adalah produsen sepatu olahraga namun sol sepatu EasyTone, yang sengaja dirancang tidak rata ini, bisa mengakibatkan ketidakseimbangan saat berolahraga berat. Maka, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang gerakannya menyamping ataupun melakukan olahraga lateral, seperti tenis atau basket saat mengenakan sepatu ini.

Pihak Reebok juga mengatakan bahwa para responden yang diminta untuk mencoba dan mengetes sepatu ini, merasakan adanya dorongan untuk terus berjalan dan menggunakan otot-otot kaki tersebut. Otot kaki yang lebih kencang akan semakin cepat terlihat jika sepatu ini sering dikenakan. Reebok Easytone tersedia di gerai-gerai Reebok Concept Store, beberapa toko Planet Sports, dan The Athlete’s Foot, dengan harga ritel Rp 1.199.000.

sumber: Female Kompas

Strategi Mencari Penghasilan Tambahan



MENCARI penghasilan tambahan tidak harus dilakukan saat krisis melanda. Bahkan sangat dianjurkan untuk mencari penghasilan tambahan saat kondisi berkecukupan, alias sejahtera. Sesuai definisinya, penghasilan tambahan adalah penghasilan yang didapat di luar pekerjaan utama. Otomatis waktunya pun harus disediakan di luar jam kerja. Pilihannya bisa di pagi hari sebelum berangkat kerja, sore atau malam hari sepulang kerja, atau di akhir pekan. Meski waktunya fleksibel, tetap harus ada kedisiplinan untuk mengatur waktu. 

Aturan mainnya, hindari penggunaan fasilitas kantor untuk keperluan yang terkait dengan pekerjaan tambahan, termasuk jangan sampai korupsi waktu. Bukankah dengan menerima gaji dari pekerjaan utama, kita tetap berkewajiban memberikan yang terbaik pada pekerjaan utama? Tentu boleh-boleh saja memanfaatkan waktu makan siang di kantor dengan laptop sendiri untuk menggarap pekerjaan sampingan tadi.

Selain itu, jangan mencampuradukkan administrasi keuangan dari penghasilan tambahan ini dengan keuangan keluarga. 

Uang bukan yang utama
 
Tak sedikit yang beranggapan bahwa modal uang memegang peranan besar untuk memulai suatu usaha. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Modal memang dibutuhkan, tapi bisa dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain. 

Dalam bentuk uang pun, tak ada patokan baku berapa besarnya, malah disarankan untuk memulai usaha dari jumlah yang relatif kecil. Contoh, dari modal Rp 10 juta, cukup gunakan 25 persennya saja atau setengahnya, asal jangan semuanya. Seiring perjalanan waktu, boleh saja menambahkan modal jika prospeknya memang menguntungkan. Jadi, jangan membebani diri sendiri dengan berpikir bahwa harus memiliki modal besar untuk memulai usaha. 

Modal dalam bentuk lain adalah diri sendiri, yakni keahlian apa yang bisa kita andalkan untuk "dijual". Salah besar jika seseorang sejak awal sudah memblokir diri dengan mengatakan dirinya "tak bisa apa-apa" dan tak punya apa pun yang bisa diandalkan untuk mencari penghasilan tambahan. 

Carilah apa yang setidaknya bisa Anda upayakan untuk dibuat menjadi penghasilan. Misalkan, Anda hobi bermain tenis dan sudah cukup mahir, lalu Anda pun punya sebidang tanah di lokasi bagus. Mengapa tak coba membuka sekolah tenis? Atau, setidaknya menyewakan lapangan tenisnya saja? Hobi menyanyi atau memiliki suara merdu? Menjadi MC atau "menjual" suara di acara-acara lokal bisa dijadikan pilihan. Jika matematika merupakan pelajaran yang paling kita sukai di masa SD dulu, mengapa tidak membuka les privat? Bahkan hobi berkebun pun bisa jadi penghasilan tambahan. Tanaman yang jarang ada di pasaran bisa Anda tumbuhkan dengan baik, lalu dijual. Pendek kata, siapa pun bisa melakukannya dan bidang apa saja bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan. 

Selain modal uang dan modal diri sendiri, ada juga yang disebut social capital yang didapat dari pertemanan. Baik teman sekolah di SD, SMP, SMA, pendidikan tingkat tinggi, atau di lingkungan tempat tinggal Anda. Bina hubungan baik dengan semua orang, karena apa pun bentuk usaha yang kita geluti, kualitas relasi kita dengan orang lain amat menentukan. Bahkan kata orang bijak, seseorang dikatakan sukses berusaha bila ia mampu menggunakan other people's time, other people's skill, dan other people's money. Artinya, usaha apa pun bisa dilakukan tanpa harus mengandalkan waktu, keterampilan, dan uang pribadi. 

Hobi, minat, dan bakat
 
Mengenai jenis usaha apa yang bisa dilakukan, tentunya yang kita pahami betul. Penting, untuk mempersingkat waktu belajar dan tak perlu intens belajar, cukup mencari detailnya saja. 

Bidang pekerjaan yang sudah dipahami sepenuhnya, biasanya terkait dengan hobi, minat, dan bakat. Keterkaitan ini akan mempengaruhi sukses-tidaknya seseorang meraup penghasilan tambahan karena ketiga unsur tadi akan menjadi "jiwa" yang membuat orang tetap bersemangat melakukan pekerjaan tambahan. 

Untuk mengetahui apa hobi, minat, dan bakat kita, bukalah telinga dan mata hati kita untuk mendengar masukan dari orang lain. Cermati hobi apa yang bisa dikembangkan, lalu padukan dengan kebisaan di bidang apa pun. Tentunya, kesediaan untuk senantiasa mencari ilmu juga tak bisa diabaikan. Jangan malu untuk belajar dan terus belajar. 

Tak ada salahnya juga mengikuti tren yang ada, namun hendaknya jangan puas hanya dengan menjadi pengikut. Menghadapi ketatnya persaingan, mau tak mau kita harus rajin berinovasi mengingat tren pasti hanya sesaat dan akan tenggelam. 

Berani Memulai
 
Kejelian melihat peluang (mencermati hobi dan bidang yang akan kita geluti) memang merupakan hal penting. Namun yang tak kalah penting adalah langkah untuk memulai. Butuh keberanian untuk mulai melangkah dan pecah telur. Kalau kita takut memulai, kita tidak akan pernah tahu akan sukses atau tidak. Kemungkinannya tetap sama, 50-50. Jadi, beranilah untuk memulai, namun jangan lupa untuk tetap membuat perencanaan alternatif. 

Siapkan pula mental untuk gagal. Berusahalah untuk tetap berpikir positif, tetapi tetap siapkan diri untuk menerima hal yang negatif. Berdasarkan survei, 9 dari 10 usaha akan tutup dalam 5 tahun pertama. Jadi, jika bisa selamat dalam 5 tahun pertama, itu merupakan sebuah prestasi untuk Anda. Jika kita belum berhasil dalam 1-2 tahun pertama, jangan berkecil hati, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar. Jika hal ini terjadi, jangan langsung patah semangat untuk mencoba lagi. Kala menghadapi kegagalan, jangan syok terlalu lama, segera susun catatan dan cari apa yang menyebabkan kegagalan. Anggap kegagalan tersebut sebagai pelajaran berharga. 

Jangan Tinggalkan 
 
Untuk mengetahui seberapa besar alokasi waktu dan energi yang perlu kita dedikasikan bagi pekerjaan yang memberi penghasilan tambahan ini, coba tuliskan berapa besar penghasilan tambahan yang kita butuhkan untuk "menambal" penghasilan utama, lalu sesuaikan dengan seberapa besar kapasitas kemampuan kita. Ingat, sejatinya kita dituntut memberi yang terbaik pada apa yang menjadi tanggung jawab kita. Jangan sampai kelewat berambisi menggelar penghasilan tambahan, akhirnya malah jatuh sakit atau keluarga jadi terabaikan. Jadi, perhitungkan masak-masak jangan sampai kita dapat Rp 1 juta, tapi harus kehilangan Rp 5 juta karena jatuh sakit, atau lebih parahnya, kehilangan pekerjaan utama. 

Sebaliknya, bukan tak mungkin jumlah penghasilan tambahan jauh lebih besar dari penghasilan utama. Sah-sah saja jika dalam kondisi seperti ini kita ingin meninggalkan pekerjaan utama. Tetapi, dalam titik ini, tetap dibutuhkan kejelian dalam memutuskan. Seperti halnya investasi yang memerlukan diversifikasi, begitu juga dengan bidang pekerjaan, sedapat mungkin pertahankan pekerjaan utama. 

Namun, agar bisa tetap mempertahankan pekerjaan utama sekaligus tetap menggeluti pekerjaan tambahan, kita perlu mencari sosok pengganti yang bisa diandalkan untuk menangani pekerjaan sampingan tadi. Memang akan makan waktu, butuh kesabaran, dan keuletan tersendiri untuk mencari sosok pengganti. Tegakkan prinsip reward and punishment yang tertuang dalam catatan hitam di atas putih. Artinya, kalau si pengganti melakukan pelanggaran fatal atas kesepakatan awal, misal mencuri atau mendiskreditkan nama baik, jangan ragu untuk memecatnya meski itu berarti kembali ke titik nol. Siapa pun yang kita andalkan bekerja untuk kita, tumbuhkan sense of ownership dalam dirinya. Jangan sampai orang kepercayaan ini merasa menjadi sapi perahan atau kita anggap sebagai bawahan saja. 

Narasumber: Aidil Akbar Madjid MBA, CFE, CFP, RFC, anggota International of Registered Financial Consultants, salah seorang pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.

sumber: Female Kompas