Senin, 11 Februari 2008

Akupuntur, Alternatif Cara Sehat yang Diminati Masyarakat

Tusuk jarum atau Akupunktur sudah dikenal lama. Tak salah jika sekarang akupunktur menjadi salah satu alternatif terapi dan penyembuhan yang diminati orang.

KLIK - Detail Keseimbangan hormon-hormon di dalam tubuh sangatlah penting. Ketidakseimbangan hormon akan memicu aneka penyakit dan keluhan. Ini tentu akan sangat mengganggu, karena sakit berarti menurunnya kualitas hidup. Akibatnya, orang butuh cara untuk mengenyahkan penyakitnya. Selain berobat ke dokter dan minum obat-obatan modern, cara alternatif juga menjadi pilihan. Salah satunya adalah terapi dengan tusuk jarum atau akupunktur.


Akupunktur telah ada dan dikenal masyarakat Cina sejak 5 ribu tahun silam. Kala itu, pengobatan akupunktur belum menggunakan jarum seperti saat ini. Dahulu, mengobati penyakit dengan cara menusuk-nusuk tubuh itu dilakukan dengan alat yang sangat sederhana, seperti batu atau bambu yang diruncingkan ujungnya. Seiring perkembangan di bidang pengobatan yang semakin pesat, muncullah kemudian pengobatan tusuk jarum dengan alat yang lebih baik, seperti jarum dari logam mulia atau emas, perak, baja putih atau stainless steel.


Kini, pengobatan tusuk jarum merupakan salah satu alternatif pengobatan yang sangat diminati masyarakat. "Sekarang, banyak sekali klinik akupunktur, meski tidak semua akupunkturisnya berlatar belakang atau berprofesi sebagai dokter," ujar dr. H. Susetyo Soewarno, Sp.KO, yang akrab dipanggil Tiyok, dari Klinik Akupunktur Dr. H. Susetyo Soewarno. Sp.KO. Bahkan, kini sudah dibuat spesialisasi bagi ilmu pengobatan akupunktur yang lamanya tiga tahun. Meskipun demikian, Departemen Kesehatan masih tetap memasukkan pengobatan tusuk jarum sebagai pengobatan alternatif.

Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang kini berkurang kepercayaannya
terhadap obat-obatan modern yang ditelan atau diminum. Salah satu alasannya, mereka tidak mendapatkan perubahan berarti setelah menelan atau meminum obat. Kalaupun sembuh, tidak untuk waktu lama. Sehingga, mereka kemudian beralih ke pengobatan alternatif, termasuk terapi dengan akupunktur. Dengan akupunktur, hasilnya bisa terlihat hanya dengan 2 - 3 kali terapi.

Selain hasil yang belum tentu baik, dari segi biaya, akupunktur juga lebih murah dibandingkan berobat jalan. Jika untuk berobat jalan seseorang harus mengeluarkan duit ratusan ribu rupiah, maka dengan akupunktur, hanya dibutuhkan sekitar Rp 45 ribu sampai Rp 100 ribu untuk sekali terapi, termasuk jarum. Memang, jumlah terapi disesuaikan dengan berat tidaknya penyakit. "Untuk sakit yang sudah lama, mungkin butuh terapi lebih dari 3 k
ali untuk mendapatkan hasil yang maksimal," lanjut Tiyok.

TERAPI KECANTIKAN
Awalnya, akupunktur dipakai untuk menyembuhkan abses, dengan menusuk bagian tubuh yang nyeri. Kemudian, cairan dikeluarkan, sampai mengering dan sembuh. Dari abses, penggunaan akupunktur kemudian berkembang ke penyembuhan berbagai penyakit lain, dan diyakini dapat membantu penyembuhan berbagai macam penyakit. Sebut saja migren, vertigo, insomnia, alergi, sinusitis, asma, hipertensi, depresi, gangguan nyeri, bahkan pasien keter
gantungan obat-obat terlarang atau narkoba.



Selain untuk pengobatan, akupunktur ternyata juga bisa digunakan untuk terapi kecantikan. Berbeda dengan operasi plastik yang seringkali membuat wajah menjadi kurang seimbang, dengan akupunkur, hormon-hormon akan distimulir agar kembali seimbang.

Hasil penelitian menunjukkan, untuk kecantikan, yang terbaik adalah dengan 12 kali kunjungan. "Ini sudah diperhitungkan keberhasilannya. Jika dengan 6 kali kunjungan hasilnya sudah baik, apalagi kalau sampai 12 kali terapi. Hasilnya pasti lebih memuaskan," kata Tiyok yang membuat paket-paket terapi 12 kali kunjungan untuk layanan kecantikan di kliniknya, antara lain paket beauty care, body care, beauty & body care, juga paket no for drugs dan hair care yang sama-sama paket untuk 12 kali kunjungan.

Rata-rata pasien yang berkunjung untuk terapi kecantikan adalah perempuan berusia 25 - 50 tahun. "Terapi pelangsingan bagian-bagian tubuh tertentu dan pengencangan wajah menjadi terapi favorit." @

sumber: Nova/ naskah, net/ foto

0 komentar:

Posting Komentar