Kamis, 14 Februari 2008

Australia Manfaatkan Kondisi Darurat Timor Leste

Kevin Rudd
Kevin Rudd dua kali kunjungi Dili dalam dua bulan
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd berjanji membantu menjaga demokrasi di Timor Leste setelah serangan terhadap presiden dan perdana menteri.

Dalam kunjungan kedua ke Timor Leste dalam dua bulan, Rudd mengatakan, dukunganya "tidak tergoyahkan".

Presiden Jose Ramos-Horta terluka parah dalam penembakan hari Senin, dan kini sedang dirawat di Australia.

Canberra mengerahkan pasukan tambahan berkekuatan 350 penjaga perdamaian ke Dili setelah serangan itu.

Dalam kunjungan tiga jam itu, Rudd berunding dengan Perdana Menteri Xanana Gusmao, yang lolos tanpa cedera ketika kawanan bersenjata menyergap mobilnya hari Senin pagi.

"Tujuan kunjungan saya ini adalah menyatakan dengan tegas dan jelas bahwa Australia akan bahu membahu untuk membela sistem pemerintahan demokratis Timor Leste hingga ke masa datang," kata Rudd dalam konferensi pers.

"Australia berada di sini pada saat bagus, saat-saat sulit dan susah," kata Rudd.

Reaksi cepat

Pasukan Australia, yang kini berjumlah sekitar 1.000 orang, akan tetap berada di Timor Leste selama diperlukan, kata Rudd.

Tentara Australia dikerahkan untuk mencari sisa-sisa pemberontak
Tentara Australia dikerahkan untuk mencari sisa-sisa pemberontak

Kedua pemimpin juga membahas tantangan ekonomi jangka panjang Timor Leste, seperti infrastruktur yang lemah dan angka pengangguran yang membengkak.

Gusmao berterimakasih atas reaksi cepat atas peristiwa-peristiwa hari Senin dan kepercayaannya terhadap pembangunan negara itu.

"Bangsa kami bangsa yang bangga," katanya. "Peluru bisa melukai presiden, tapi tidak akan pernah bisa menembus nilai-nilai demokrasi.".

Pemimpin pemberontak

Situasi di Dili tetap tenang sejak Senin, meski ada kekhawatiran unjukrasa terjadi. Keadaan darurat yang diumumkan Gusmao masih berlaku.

Sejumlah surat perintah penangkapan telah dikeluarkan berkaitan dengan serangan, yang dikatakan dilakukan oleh kawanan tentara yang memberontak dan masih menyimpan ketidakpuasan seputar gelombang tindak kekerasan pada pertengahan 2006.

Pasukan pimpinan Australia kini menyisir perbuktia di luar ibukota Dili untuk menemukan pemberontak yang tersisa.

Pemimpin mereka, Alfredo Reinado terbunuh dalam serangan terhadap kediaman Ramos-Horta. @

sumber: BBC

0 komentar:

Posting Komentar