Sabtu, 10 Oktober 2009

Win Hendarso Promosikan Hadi Sutjipto

oleh Prima Sp Vardhana


KARIER MG Hadi Sutjipto sebagai birokrat di Pemkab Sidoarjo kian mengkilap. Setelah tiga tahun lebih menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten (Dispendikkab) Sidoarjo, akhir 2005-2009, pria yang akrab dengan para wartawan ini masukdalam gerbong mutasi pejabat yang digulirkan Bupati Sidaorjo Drs. Win Hendrarso, Juma (9/10).

Mantan Kepala Dinas Infokom ini dipercaya Win mengisi jabatan baru sebagai Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo. Sebuah jabatan promosi yang sangat strategis di Pemkab Sidoarjo. Pasalnya keberhasilan sosok Bupati dalam memimpin daerah sangat bergantung pada kapabelitas pejabatnya, bersama pejabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Asisten Administrasi Umum. Karena itu, tugas tiga pejabat asisten ini merupakan “ujung tombak” dalam membantu Pejabat Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah.

Sedangkan fungsi organisasi ketiga pejabat asisten itu dalam Pemkab Sidoarjo adalah Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; Pengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat daerah; Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah; Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Jabatan baru yang kini disandang Hadi Sutjipto sebelumnya ditempati oleh Djoko Saptono, yang sudah memasuki masa purnatugas. Sedang kursi Kepala Dispendikkab yang ditinggalkan, dipercayakan Win Hendrarso pada Ir. Agoes Boedi Tjahjono yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperasi, UKM, perindustrian, Perdagangan, Energi dan SDM. Dan, kursi yang ditinggalkan Agoes hingga gerbong mutasi bergulir, Jumat (9/10),  dibiarkan kosong. Namun, sebuah sumber yang dekat dengan Win Hendarso memastian kursi Agoes akan dipercayakan pada Ir. Ali Gofar, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pasar.

“Jabatan yang dipercayakan Bupati bagi saya adalah tugas dan pengabdian. Namun sebagai seorang manusia jabatan baru apapun adalah sebuah amanah dari masyarakat yang harus saya laksanakan semaksimal diri,” kata Hadi Sutjipto saat dihubungi ponselnya.

Karena itu, dalam waktu 30 hari kerja, pria penggemar sepatu Adidas ini akan menyesuaikan diri pada jabatan barunya. Mengenal dan mendalami tugas-tugas barunya, sehingga ke depannya ia dapat melaksanakan semua tugas pokok dan fungsinya membantu Bupati dengan lancar.

Dalam gerbon mutasi diahir jabatannya ini, Win memutasi 46 personil dari jajaran eselon II hingga IV. Menurut orang nomor satu di kota Delta ini, mutasi kali ini dilakukan sebagai penyegaran jabatan dan juga untuk mengisi kekosongan jabatan karena ditinggal pensiun. "Mutasi ini tidak akan berhenti sampai di sini dan masih berlangsung lagi tahun depan," katanya.

Momen mutasi ini, dikatakan, merupakan regulasi biasa yang dilakukan, khususnya di jajaran birokrasi. Usaha memutasi para pejabat ini dilakukan, karena banyak pejabat yang sudah memasuki masa pensiun. "Pejabat yang memasuki purna tugas itu antaa lain Hariyadi Purwantoro, Djoko Saptono, Sudjarwo dan Slamet Riyadi. Dengan kondisi ini, maka posisi yang ditinggalkan harus segera diisi pejabat baru agar roda pemerintahan tidak komplang ," ujarnya.

Dari penetapan jabatan itu, orang nomor satu di kota delta itu menekankan pada tugas dan fungsi seorang birokrat. Ia berharap, dalam melaksanakan tugasnya, pelayanan publik secara prima harus tetap diutamakan. "Saya meminta agar pejabat harus mempunyai visi yang jelas yakni untuk membangun masyarakat dengan memfokuskan pada konsistensi pelayanan publik," katanya.

Lebih lanjut ia meminta kepada seluruh bawahannya untuk terus dan tetap melakukan inovasi-inovasi. Sebab dengan cara itu, pelayanan publik kepada masyarakat diharapkan bias berjalan secara maksimal. "Apa yang sudah dilakukan oleh pejabat yang lama harus diteruskan oleh pejabat yang baru, dan tidak boleh turun, minimal sama," katanya.

Win juga menegaskan, bahwa penetapan seorang pejabat memerlukan pertimbangan khusus. Ia tak akan memilih pejabat berdasarkan subyektifitas, tapi berdasar pada berbagai aspek, termasuk bagaimana kredebilitasnya, integritasnya maupun profesionalitasnya. "Yang penting bagaimana ia bisa memberikan dedikasinya dan loyalitasnya pada negara dan bangsa," katanya. (vd/nta)

0 komentar:

Posting Komentar