Selasa, 20 Oktober 2009

Susunan KIB II Sarat Bagi-bagi Kekuasaan

oleh Neta P. Nasution


TRIBUN, Jakarta - Kendati belum diumumkan dan dilantik Presiden SBY, susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II sudah dapat diketahui masyarakat. Pasalnya 36 nama yang akan mengisi formasi kabinet yang akan menjadi pembantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 5 tahun ke depan, sudah terprediksi dari rangkaian proses fit and proper test yang berlangsung bak sebuah telenovela. Dari 36 nama, SBY memberikan mayoritas kursi kabinet kepada perwakilan partai politik. Jumlahnya sekitar 23 jabatan menteri.

 

Pengamat politik Maswadi Rauf menilai, pembentukan kabinet SBY kali ini memang sangat ditentukan oleh afiliasi partai. "SBY terlihat ingin melakukan power sharing dengan koalisinya. Hal ini bertentangan dengan keinginan banyak orang agar SBY memilih memilih menteri yang ahli di bidangnya," kata Maswadi, Selasa ( 20/10 ) sore kepada Kompas.com.

 

Memberikan kursi menteri kepada perwakilan partai politik bukan merupakan kesalahan. Akan tetapi, menurut Maswadi, SBY seharusnya memilih orang-orang partai itu sesuai kebutuhan kementerian dan sesuai keahlian kandidat yang dipilihnya.

 

"Boleh saja mengambil orang partai, tapi seharusnya memilih orang dari partai yang sesuai dengan keahliannya bukan orang sembarangan. Ini tidak hanya merugikan SBY tapi juga rakyat Indonesia yang berharap banyak dari pemerintah," ujarnya.

 

Ia menambahkan, di tubuh partai politik sebenarnya tersimpan para profesional. Hanya saja, pada pemilihan orang-orang partai kali ini, SBY dinilai agak mengabaikan syarat keahlian bagi seorang menteri. Maswadi berharap, dalam perjalanan KIB II, SBY bisa melakukan evaluasi secara ketat terhadap kinerja menteri-menterinya.

 

"Kalau dalam penilaiannya dipandang tidak layak, maka harus berani memberhentikan. Jangan sampai menteri yang tidak ahli dan tidak tahu pekerjaannya dibiarkan saja, karena bisa merugikan rakyat Indonesia," kata Maswadi.

Sedangkan anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, mengungkapkan kekecewaannya atas komposisi kabinet yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, kabinet SBY tak merepresentasikan kaum muda. Ia menyebutnya sebagai kabinet yang berisi "kakek-kakek" dan "nenek-nenek".

"Kalau dia (SBY) nakhodanya, masa pilih ABK (anak buah kapal) yang model odong-odong gitu. Apaan, kakek-kakek, nenek-nenek dipakai jadi ABK. Indonesia ini sepertinya kok tidak punya anak-anak muda terbaik," kata Effendi, Selasa (20/10) di Gedung DPR, Jakarta.

Ia berpandangan, SBY seharusnya mengakomodasi menteri-menteri berusia muda di Kabinet Indonesia Bersatu II. Usia muda, menurutnya, berada di rentang usia 30-40 tahun. "Saya prihatin, saya kritik keras Pak SBY. Dia tidak konsisten. Katanya, ketua umum partai tidak ikut. Nyatanya, semua (calon) ketua umum partai. Ini politik dagang sapi," kata Effendi dengan berapi-api.

Dari 34 calon menteri yang sudah diuji, SBY memang menghadirkan sejumlah wajah baru. Akan tetapi, wajah-wajah baru itu tergolong muka lama yang selama ini diketahui sepak terjangnya. (net)

0 komentar:

Posting Komentar