Selasa, 20 Oktober 2009

SBY Buat Sumpah Pelantikan Sebagai Proyeksi Tekadnya



oleh Neta P. Nasution

TRIBUN, Jakarta – Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014 oleh MPR dihadapan sidang Paripurna MPR, Selasa (20/10) pagi. 

Keduanya mengucapkan sumpah sesuai Pasal 9 Undang-Undang Dasar 1945. Pengambilan sumpah dilakukan dengan didampingi seorang rohaniwan. 

Sumpah yang diucapkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono atas jabatan yang akan diembannya selama lima tahun ke depan adalah:

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa". 

Seusai pengucapan sumpah, SBY-Boediono bersama pimpinan MPR menandatangani berita acara pelantikan. Selanjutnya berita acara tersebut diserahkan oleh Taufiq Kiemas kepada SBY-Boediono.
Buat Sendiri
 
Sumpah yang demikian singkat, lugas, dan kental makna religius dan kenegaraan yang dibaca SBY-Boediono dalam pidato pelantikannya di Sidang Umum MPR, ternyata merupakan hasil karya SBY sendiri. 
 
"Beliau (SBY) membuat sendiri pidato pelantikannya," ujar Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng saat ditemui seusai pelantikan.
 
Waktu yang dibutuhkan SBY, menurut pria yang kental dalam dialek Mak asar ini, tida terlalu lama. Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit. Singkatnya waktu tersebut, karena sumpah yang diucapkan SBY – Boediono merupakan proyeksi dari isi hati mereka yang paling dalam. Sehingga bahasanya sangat lugas, padat, dan memiliki makna yang dalam. (net)

0 komentar:

Posting Komentar