Kamis, 22 Oktober 2009

Eeee... Pak Hatta, Sebentar Akang di Kamar Mandi



”Ada yang saya telepon, yang menerima seorang ibu. Ibu itu spontan berkata, ’Eeee... Pak Hatta. Sebentar ya, akang sedang di kamar mandi. Entar ya’,” demikian cerita Hatta Rajasa kepada wartawan, Rabu (21/10) malam. Ia adalah salah satu yang bertugas menelepon calon menteri kabinet baru.

Ada pula yang ditelepon langsung merasa curiga. ”Ini Hatta? Jangan-jangan bohong ini,” cerita Hatta di kantor Sekretaris Negara di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, semalam.

Maka, ia mengecek lagi apakah yang menelepon itu Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Menteri Sekretaris Negara.

Sementara Pembantu Rektor I dan guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Gusti Muhammad Hatta ketika ditelepon mengira dia akan segera menjadi rektor universitas.

Hatta mengatakan, sebagian besar menteri dari partai politik, dia yang menghubungi melalui telepon. Sedangkan lainnya dihubungi lewat telepon oleh Sudi Silalahi yang saat itu menjabat Sekretaris Kabinet.

Ditanya apakah para calon menteri yang dihubungi lewat telepon ada yang membalas dengan bentakan, Hatta mengatakan, ”Kalau itu tidak ada.”

Dalam percakapan dengan para wartawan mengenai hal-hal di balik pembentukan kabinet baru ini, Hatta juga mengatakan mendengar berbagai suara yang meragukan dia bisa memegang jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. ”Dulu saya juga diragukan ketika ditunjuk sebagai Menteri Sekretaris Negara. Akan tetapi, sekarang Anda bisa menilai saya,” ujarnya.

Karena tugas Hatta menjadi ”tukang” telepon calon menteri, lalu siapa yang menelepon dia? Hatta diam saja. Setelah berkali-kali hal ini dipertanyakan, barulah Hatta menjawab. Ia mengatakan, sehari-hari ia ada di lingkungan istana, jadi tidak perlu lewat telepon.

Semalam, sebelum pengumuman susunan personalia Kabinet Indonesia Bersatu II, Hatta banyak bicara soal masalah energi. Ia juga menyanggah, pengumuman kabinet ini dilakukan pada malam hari, bahkan menjelang tengah malam, karena menunggu pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

”Proses pembentukan kabinet ini berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” ujarnya.

Menurut Hatta, bukan baru kali ini orang-orang yang akan dijadikan menteri kabinet dihubungi lewat telepon. ”Dulu tahun 2004 saya dihubungi oleh Pak Sudi Silalahi untuk menjadi Menteri Sekretaris Negara,” ujar Hatta.

Semalam, seusai pengumuman kabinet baru oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara yang baru, Susi Silalahi, mengatakan, waktu untuk keluarga akan lebih berkurang lagi karena jabatan baru ini akan lebih berat dan lebih banyak tugas.

”Insya Allah, saya akan bisa melaksanakan tugas baru ini,” ujarnya sambil meninggalkan wartawan karena harus mendampingi Presiden Yudhoyono.

Sebelum pengumuman

Seusai pelantikannya sebagai Presiden RI, Selasa malam, Yudhoyono melanjutkan audisi calon menteri di rumah pribadinya di Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Presiden memanggil mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Kuntoro ditunjuk menjadi Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. Adapun Sjafrie diproyeksikan menjadi Sekretaris Kabinet menggantikan Sudi Silalahi.

Saat pemanggilan keduanya, pers sama sekali tidak diberi tahu sehingga pemanggilan tersebut tidak terpublikasi.

Selanjutnya, Rabu pagi, Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Boediono untuk memfinalisasi para calon. Pertemuan yang dilakukan sejak Rabu pagi itu diselingi dengan pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Hatta Rajasa mengenai rencana pertemuan nasional tentang ekonomi 2009, yang diselenggarakan pada 29-30 Oktober di Jakarta.

Presiden Yudhoyono juga menyempatkan bertemu dengan calon Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, untuk membahas persiapan pertemuan tingkat tinggi kepala negara (KTT) ASEAN di Hua Hin, Thailand.

Pertemuan maraton hampir seharian di rumah pribadi Presiden Yudhoyono itu menyebabkan batalnya sejumlah agenda pada hari pertama Wapres Boediono. Dua agenda yang urung dilaksanakan Boediono adalah pertemuan dengan pegawai dan pejabat kantor Sekretariat Wapres serta memimpin rapat dengan para sekretaris menteri koordinator di Istana Wapres. Rapat dengan para sekretaris menteri koordinator akhirnya digantikan oleh Hatta Rajasa.

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, setelah rapat yang memproses calon menteri, akhirnya diputuskan pengumuman menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dijadwalkan Rabu malam di atas pukul 22.00 di Istana Merdeka, Jakarta. (kompas/vd)

0 komentar:

Posting Komentar