Kamis, 17 September 2009

Tewasnya Noordin Ditunjukkan 14 Titik Sidik Jari

oleh Prima Sp Vardhana



KAPOLRI Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri memastikan salah satu korban tewas dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, adalah Noordin M Top.




"Berdasar sidik jari, terdapat kesamaan pada 14 titik, baik jari kiri maupun kanan identik dengan DPO yang sembilan tahun kita jadikan target untuk kita tangkap. Dan dia adalah Noordin M Top," ujar Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9). Pernyataan Kapolri itu langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir di sana.




Menurut Kapolri, keberhasilan Densus 88 melumpuhkan empat teroris dalam penggerebekan Kamis pagi itu merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. "Ini adalah berkah di bulan Ramadhan bagi seluruh bangsa Indonesia."




Dikatakan Kapolri, selain Noordin, korban yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, pelaku pengeboman Kedubes Australia tahun 2003, lalu Susilo alias Abid (24), yang menghuni rumah di Jebres, Ario Sudarso alias Aji alias Suparjo Dwi Anggoro alias Dayat alias Mistam Husamudin. Sementara korban luka adalah Putri Munawaroh yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, istri Susilo.




Tidak Meledakkan Diri


Gembong teroris yang paling dicari di Indonesia, yaitu Noordin M Top, tewas karena tembakan polisi dalam penggerebekan di sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/9). Noordin tidak meledakkan dirinya sendiri.


"Untuk Noordin, terjadi tembak-menembak. Mereka berhasil kita lumpuhkan. Noordin meninggal karena tindakan tegas, tidak karena mereka meledakkan diri," jelas Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam keterangan persnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9).


Kapolri menjelaskan, tim Densus 88 telah beberapa kali menyerukan agar para teroris yang berada di dalam rumah menyerah. Seruan polisi ini dijawab dengan tembakan dari dalam rumah. Polisi pun mengambil tindakan tegas.


Dijelaskan Kapolri, para teroris memiliki bom di dalam rumah yang siap untuk meledak. Tim Densus berhasil meledakkan bom-bom itu. "Jadi suara yang meledak keras dalam penggerebekan semalam itu berasal dari bom mereka yang berhasil kami atasi," jelas Bambang.


Dalam penggerebekan itu empat orang tewas dan tiga lainnya berhasil dibekuk hidup-hidup. Selain Noordin, korban tewas lain adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo alias Adik, dan Ario Sudarso alias Aji.


Munawaroh Tertembak


Satu dari lima orang yang berada di rumah di Kampung Kepoh Sari RT 03 RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, saat terjadi baku tembak antara Detasemen Khusus 88 dan tersangka teroris dikabarkan selamat. Dia adalah istri Adib Susilo, Putri Munawaroh, yang dikabarkan tengah hamil.


Munawaroh dikabarkan berada dalam keadaan kritis dan saat ini dirawat di sebuah rumah sakit di Solo. Saat dikonfirmasi tentang hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna membenarkan Munawaroh sedang dirawat di rumah sakit karena luka tembak. Namun, dia tidak berkomentar tentang keadaan Munawaroh yang dikabarkan kritis.


"Dari lima orang dalam rumah, empat tewas di tempat kejadian perkara karena melakukan perlawanan menembak. Istri Susilo luka, sekarang dalam perawatan," kata dia dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (17/9).


Menurut dia, dalam baku tembak tersebut satu anggota Polri ikut terluka. Anggota tersebut juga terkena tembakan. "Satu anggota luka tembak," kata dia. (vd/Kom)

0 komentar:

Posting Komentar