KONI Surabaya tak akan segan-segan untuk mencoret atlet Surabaya yang akan diterjukan ke arena Porprov II di Malang, 5-10 Oktober, meski nama atlet tersebut sudah didaftarkan ke KONI Jatim. Sikap tegas itu akan dilakukan, karena rasa tanggungjawab pada Pemkot Surabaya yang membenani. Salah satunya, tanggungjawab untuk merebut medali emas untuk mempertahankan peringkt Surabaya sebagai juara umum Porprov I/2007 di Surabaya.
“Atlet yang akan kami coret namanya sebagai peserta kontingen adalah atlet yang tidak mampu membuktikan peningkatan prestasinya. Daripada penampilannya di Porprov menjadi noda untuk kontingen Surabaya, lebih baik atlet tersebut dicoret dan atmosfer dalam kontingen tetap sehat,” kata Ketua umum KONI Surabaya, Heroe Poernomohadi di sekretriat Surabaya Bangkit, Senin (7/9) sore.
Diakui, pihaknya belum bisa menentukan cabor mana saja yang kuotanya akan dikurangi. Semua masih akan dibahas secara marathon oleh Binpres KONI Surabaya, dan pengurus masing-masing cabor. “Tentunya dengan memperhatikan peluang kita dan kekuatan para kompetitor,” katanya.
Kendati demikian, Heroe memastikan, bahwa perampingan koningen itu tidak berpenaruh pada jumlah cabor yang akan diikuti. Cabor yang diikuti tetap 20 buah. “Kebijakan ini tidak berpengaruh pada jumlah cabor, karena ini bagian dari komitmen kami sejak awal mendukung pelaksanaan Porprov. Hanya saja, mungkin ada beberapa nomor yang kita lepas, karena potensi menuai medalinya kecil sekali,” ujarnya.
“Tak ada revisi target. Seperti amanat Pak Bambang DH, walikota Surabaya, kita harus pertahankan juara umum. Medali sebanyak itu ( 60 keping, red) kita nilai cukup untuk mengamankannya,” tegasnya
Seandainya upaya KONI Surabaya tak membuahkan hasil, Heroe memastikan para atlet peraih medali tetap akan menerima reward. Nominalnya sama dengan Porprov I/2007. Saat itu, peraih emas mendapatkan Rp 1 juta, perak Rp 750 ribu, dan perunggu Rp 500 ribu. (vd)
0 komentar:
Posting Komentar