Senin, 07 September 2009

Pelti Surabaya Tak Berani Gelar TC


PELTI Surabaya nekat tidak menggelar try-out untuk atlt yang akan diterjunkan dalam Porprov II di Malang, 5-10 Okober. Keputusan berani itu dilakukan lantaran dana pembinaan yang dikucurkan KONI Surabaya dinilai sangat minim. 

''Kami tak berani melaksanakan tryout. Sebab, dananya memang tidak ada. Karena itu, kami hanya latihan di Surabaya," jelas Imawan Subiantoro, pelatih Puslatcab Tenis Surabaya. 

Tak berani melakukan tryout hanya sebagian kecil problematika Pengcab Pelti Surabaya. Ada hal jauh lebih besar yang harus mereka pecahkan. Yakni, ketakutan untuk merebut banyak emas. Karena minimnya dana yang dikucurkan KONI Surabaya, mereka hanya mematok target satu emas di Porprov II/2009.

''Secara tidak langsung, dana yang minim itu memengaruhi psikis anak-anak. Sebab, mereka tak hanya mikir untuk dana, tapi juga mikir untuk latihan terus," tambah Imawan. 

Hal tersebut dianggap tak lazim. Seharusnya, sambung Imawan, seorang pemain hanya berkewajiban untuk berlatih. Urusan nonteknis seperti dana dan peralatan sudah disediakan manajer.

''Kalau dananya banyak, kami kan bisa membelikan mereka bola ataupun sekadar memperbaiki senar raket yang rusak. Tapi, anak-anak itu kan akhirnya meminta uang ke orang tua. Itu yang kami namakan mengganggu psikis pemain," tegas pria berkumis lebat tersebut. 

Satu emas itu merupakan penurunan prestasi bagi Pengcab Pelti Surabaya. Pada Porprov I/2007, mereka overtarget. Dipatok merebut dua emas, Pengcab Pelti Surabaya sanggup men­donasikan tiga keping emas. 

''Kami juga harus melihat kekuatan pesaing. Setahu saya, Kota Malang bersiap dengan maksimal. Apalagi, mereka juga punya dukungan dana yang melimpah," tandas pria yang akrab disapa Antok tersebut. (nic/jap)

0 komentar:

Posting Komentar