Sabtu, 29 Agustus 2009

Pangeran Saudi Selamat dari Bom Bunuh Diri


ASISTEN Menteri Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Nayef lolos dari upaya serangan bom bunuh diri.

Ini adalah upaya pembunuhan pertama terhadap anggota keluarga kerajaan sejak Saudi gencar menumpas militan Al Qaeda delapan tahun lalu menyusul serangan 11 September di AS. Pangeran Muhammad bin Nayef adalah putra Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Nayef.

Seperti dilaporkan Kantor Berita Saudi (SPA), Pangeran Muhammad sedang mengadakan pertemuan dengan orang-orang yang mengucapkan selamat atas kedatangan bulan suci Ramadhan di Jeddah, Kamis (27/8), ketika seorang pria meledakkan bom yang dibawanya.

Pria itu adalah seorang gerilyawan buron yang berkeras diizinkan bertemu dengan Pangeran tersebut untuk mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan diri kepada pemerintah. Pemerintah belum mengumumkan identitas pelaku.

Stasiun televisi milik Arab Saudi, Al-Arabiya, menayangkan gambar Pangeran Muhammad yang tampaknya menderita luka ringan sedang bertemu dengan Raja Abdullah setelah peristiwa tersebut.

Al Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri terhadap Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Nayef, Deputi Menteri Dalam Negeri dan orang yang mengepalai unit pemburu teroris di Kerajaan Arab Saudi.

Al Qaeda wilayah Semenanjung Arab, salah satu cabang Al Qaeda, Sabtu (29/8) WIB, mengklaim bertanggung jawab dalam satu pesannya yang disampaikan di internet. Pesan itu dimonitor oleh Site Intelligence Group.

Mohammed bin Nayef tengah berbuka puasa bersama di Jeddah saat pengebom bunuh diri meledakkan dirinya. Demikian juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi. Sudah umum bagi para anggota senior kerajaan mengadakan pertemuan terbuka selama bulan Ramadhan untuk berbuka puasa bersama masyarakat.

Pangeran yang merupakan putra dari Pangeran Nayef bin Abdul Aziz, pria yang diperkirakan akan menjadi putra mahkota Saudi berikutnya, hanya cedera ringan akibat serangan itu.

Hussein Shobokshi, kolumnis surat kabar Arab, Asharq Al-Awsat, yang berbasis di London, mengatakan bahwa percobaan pembunuhan itu akan mengubah sikap Saudi secara drastis. "Serangan itu juga membuat timbulnya simpati kepada pemerintah, sementara pemerintah akan bersikap keras, tegas, dan didukung rakyat banyak," katanya.

Pelaku bom bunuh diri dilaporkan berpura-pura hendak menyerahkan diri kepada pihak berwenang. Hal itu merupakan laporan kantor berita Saudi Press Agency. Serangan bom bunuh diri ini adalah upaya pembunuhan terhadap anggota kerajaan pertama dalam beberapa dekade terakhir dan serangan besar pertama terhadap kerajaan sejak tahun 2006.

TV Al-Arabiya memperlihatkan Mohammed bin Nayef, yang terluka ringan, mengadakan pertemuan dengan Raja Abdullah setelah serangan itu. "Serangan itu mengindikasikan bahwa di luar sana ancaman sedang menunggu. Kadang-kadang, hal itu terjadi pada jarak yang lebih dekat dari perkiraan Anda," lapor Reuters mengutip seorang diplomat Barat di Saudi yang tak disebutkan namanya.

"Keluarga kerajaan memiliki banyak alasan untuk khawatir karena di negeri ini senjata bisa dengan mudah masuk dari perbatasan-perbatasan yang tak aman di utara dari Irak atau selatan dari Yaman."

Para aktivis Al Qaeda, termasuk mereka yang baru pulang dari Afganistan dan Irak, aman bersembunyi di Yaman, khususnya tiga provinsi yang berbatasan dengan Arab Saudi. Arab Saudi telah meningkatkan kampanye anti-Al Qaeda di negerinya dengan membunuh dan menangkap sebagian besar para pemimpinya setelah serangkaian serangan yang dimulai sejak 2003.

Belum lama ini, di bulan yang sama, pihak berwenang Saudi mengumumkan bahwa mereka telah menangkap 44 orang yang diduga berkaitan dengan Al Qaeda, sekaligus menyita bahan-bahan ledak, detonator, dan senjata api. Kampanye ini dikritik oleh Human Rights Watch karena mengabaikan HAM. (vd/kom)

Kamis, 27 Agustus 2009

Gubernur Jatim Wajibkan Pengusaha Bayar THR


Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mewajibkan para pengusaha di daerah itu untuk membayar tunjangan hari raya (THR) kepada para pekerjanya.

"Pengusaha wajib memberikan THR keagamaan kepada para karyawannya yang mempunyai masa kerja selama tiga bulan atau lebih," katanya di Surabaya, Kamis.

Dalam hal itu, gubernur mengeluarkan Surat Edaran Nomor 560/11669/031/2009 tertanggal 12 Agustus 2009.

Surat edaran itu ditujukan kepada bupati/wali kota di Jawa Timur supaya menyampaikan kewajiban membayar THR tersebut kepada para pengusaha di wilayahnya, baik pada saat lebaran maupun hari-hari keagamaan umat lainnya.

Sementara itu, mengenai besaran THR disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per.04/MEN/1994 Pasal 3 Ayat 1 dan Ayat 2.

Pembayaran THR selambat-lambatnya tujuh hari sebelum merayakan hari raya keagamaan, karena pembayaran tepat waktu sangat membantu dan sangat berarti bagi para karyawan dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan hari raya.

"Kami meminta bupati/wali kota se-Jatim untuk melakukan pembinaan dan pengawasan yang intensif melalui dinas/instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenegarakerjaan setempat," kata Soekarwo.

Menurut dia, pembinaan dan pengawasan dari kepala daerah itu sangat diperlukan, supaya pelaksanaan pembayaran THR dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan keresahan para pekerja. (vd/ant)

Rabu, 26 Agustus 2009

MUI Jatim Dukung Fatwa Haram Mengemis


oleh Rahmat Al-Farouk

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mendukung fatwa MUI Kabupaten Sumenep, yang mengharamkan pekerjaan mengemis sebagai profesi sehari-hari.

"Keluarnya fatwa MUI Sumenep merupakan respons terhadap permintaan yang disampaikan pemda setempat empat tahun lalu dalam menyikapi fakta bahwa di satu kecamatan, mengemis dijadikan sebagai mata pencaharian. Kami mendukung fatwa itu," kata Ketua MUI Jatim, KH Abdusshomad, di Surabaya, Rabu.

Dalam ajaran Islam, orang yang kuat dan sehat tidak diperbolehkan mengemis. "Agama mengajarkan, setiap orang harus giat bekerja. Bahkan, selama hidupnya Nabi Muhammad SAW bekerja untuk menghidupi keluarganya," katanya.

Meskipun secara syariat sudah jelas mengatur soal itu, bukan berarti orang mengemis tidak diperbolehkan. "Yang menjadi masalah adalah, kalau mengemis menjadi jaringan yang terorganisasi dan sebagai profesi," katanya.

Hingga saat ini MUI Jatim belum menindaklanjuti fatwa MUI Sumenep itu dengan mengeluarkan fatwa serupa. "Biarkan saja fatwa itu terus bergulir dan diikuti daerah lain yang punya kasus sama seperti di Sumenep. Mungkin, kami nanti hanya mengeluarkan tausiyah," katanya.

Menurut Shomad, permintaan sumbangan di jalanan masih dapat ditoleransi jika memang membutuhkan dana untuk pembangunan masjid. "Itupun jangan sampai membahayakan pengguna jalan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jatim, Fahrur Rozi Syatta, berjanji segera menyiapkan peraturan daerah (perda) dalam menyikapi makin menjamurnya peminta sumbangan di jalan-jalan dan pusat keramaian.

Perda tersebut nantinya akan menjadi regulasi baru untuk mengawasi lembaga sosial yang kini banyak bermunculan dan memungut sumbangan dari masyarakat dengan mengatasnamakan ibadah. "Makanya raperdanya akan segera kami ajukan kepada DPRD agar menjadi aturan yang mengikat," katanya.

Melalui perda tersebut, lanjut dia, lembaga independen akan diberi kewenangan untuk melakukan audit terhadap keuangan lembaga sosial yang didapat dari sumbangan masyarakat. 
"Hal itu sangat penting, karena selama ini laporan pertanggungjawaban dana sumbangan tidak jelas. Selain itu, pola perizinan dan perpanjangan perizinan lembaga sosial juga akan diatur dalam perda itu," kata Rozi. (man/nta)

Polres Gresik Gagalkan Penjualan Solar Ilegal


oleh Prima Sp Vardhana

PENJUALAN solar illegal melibatkan kapal layar motor yang selama ini diselidiki Kepolisian Resor Gresik, akhirnya terungkap dan berhasil melibas para pelakunya dengan bukti di tangan.Prestasi Polres yang dikomandani AKBP. M. Iqbal itu berhasil dilakukan pada Senin (24/8) di perairan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur.

Penangkapan tersebut berawal dari kecurigaan anggota Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Gresik yang sedang berpatroli di perairan Pelabuhan Gresik, Senin (24/8) pukul 16.30 WIB. Dalam operasi itu, para anggota KP3 mencurigai sebuah perahu ketinting (perahu yang menjual solar eceran) yang mendekat ke KLM Nusantara Permai yang akan berlayar menuju Batu Licin, Kalimantan Selatan.

Gerak-gerik yang ditunjukkan para pelaku mencerminkan sedangan melakukan penjualan dan pengisian solar.Prosesnya solar dari perhu ketinting itu digelontorkan ke tangki KLM Nusantara Permai, dituangkan menggunakan alkon ke tandon BBM KLM Nusantara Permai.

Saat tertangkap tangan tersebut, ternyata para tersangka tidak bisa menunjukkan surat pembelian BBM. Selain itu, modus pelanggaran dalam kasus ini, pembeli membeli solar dari kapal ketinting dengan harga di bawah harga solar yang ditetakan Dewan Pimpinan Cabang Pelabuhan Rakyat.

Harga yang dipatok tersangka Solikhin per drumnya adalah Rp.900.000,00, harga tersebut lebih murah Rp.100.000,00 dari pada harga solar resmi dari Kopelra Gresik yang menyediakan kebutuhan BBM solar bagi kapal yang sandar. Setelah terjadi kesepakatan kedua belah pihak ,maka pengisian dilaksanakan pada hari Senin dini hari sekira jam 02.00 Wib. Setelah pengisian BBM illegal ke KLM.Nusantara Permai selesai, tersangka Solikhin menerima uang sejumlah Rp.11.700.000,00 dari tersangka Heri.

“Pelanggaran hukum yang dilakukan penjual dan pembeli solar akandijerat dengan Pasal 55 sub pasal 53 huruf b dan d Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas. Ancaman untuk para pelakukanya hukuman enam tahun dan atau denda Rp200 juta,” kata Kapolres Gresik AKBP M. Iqbal didampingi Kapolsek KPPP AKP Suhariani, SH saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,Rabu (26/7) siang.

Barang bukti yang berhasil diamankan, menurut mantan Dirlantas Polda Jatim ini, solar sebanyak 2,6 ton yang disimpan dalm 13 drum BBM. Sedangkan tersangka yang tengah menjalani proses pemeriksaan sebanyak tiga orang terdiri dari 2 anak buah kapal (ABK) dari KM Nusantara Permai, yaitu Heri (30) warga Kuala Pambuang II, Kecamatan Seruyan Hilir, Kalimantan Tengah, dan Ester (26) warga Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan. Juga, Solikhin (33) warga Kecamatan Lumpur, Gresik.

"Ketiga tersangka saat ini masih kami periksa di Mapolres. Heri dan Ester bertindak sebagai pembeli, sedangkan Solikhin penjual. Pelanggaran mereka juga sedang kami konfirmasi pada saksi ahli dari Pertamina Wilayah V Jawa Timur," katanya. (pvardhana88@gmail.com)

Sabtu, 22 Agustus 2009

Emy Susanti Tak Tertarik Ikut Berebut W-1


oleh Nikolai Miftahurrahman

MEMATANGKAN strategi atau tahu diri atas lemahnya kepopuleran di mata masyarakat Sidoarjo, maka orang terdekat Hj. Emy Susanti buru-buru mengumumkan, bahwa permaisuri Bupati Sidoarjo H. Win Hendrarso itu tak akan maju dalam bursa Pemilihan Bupati (Pilbup) Sidoarjo 2010 mendatang.

”Bu Emy sudah bilang ke saya, beliau tidak akan maju, kok. Jadi peta pilbup yang mulai memanas saat ini jangan dikait-kaitkan lagi dengan Bu Emy. Kasihan dia,” kata salah satu orang dekat Emy yang juga pejabat structural di Pemkab Sidoarjo ini wanti-wanti, Jumat (21/8).

Pengumuman tidak ikutnya Emy Susanti itu tentu saja sangat mengejutkan, para kuli disket. Bagaimana tidak. Pengumuman itu muncul pasca diumumkannya hasil sigi popularitas tokoh di mata masyarakat Sidoarjo, yang dilakukan sebuah lembaga survei independen dari Surabaya.  

Selain itu, pengumuman tersebut sangat kontroversi dengan rumor yang berkembang sejak pertengahan 2008 lalu, bahwa Ketua Penggerak PKK Sidoarjo, Direktur Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Sidoarjo, sekaligus dosen FISIP Unair itu disiapkan Bupati Win sebagai pengganti yang disiakan saat suksesi pada tahun 2010. 

Karena itu, berbagai acara seremonial pemkab pun disiapkan dan dikemas untuk melibatkan Emy Susanti. Targetnya selain membangun imaje. Juga, merancang nama Emy populer dan akrab di telinga masyarakat Sidoarjo.

Semua rencana besar mendongkrak citra dan kepopuleran Emy yang tidak pernah diakui Win Hendrarso itu, ternyata berantakan di tengah jalan. Selain rontok oleh hasil sigi popularitas yang menempatkan Emy Susanti di peringkat kedua dibawah Wakil Bupati Sidoarjo H. Syaiful Ilah yang membukukan 35,5% suara responden. Sementara Emy mendapat 10,7 persen suara dari 1000 resonden survei. Juga, berantakan oleh fatwa Gus Mus (KH. Mustofa Bisri, red.) yang menegaskan, bahwa khalifah (pemimpin) digariskan agama Islam harus diemban seorang pria.

Ironisnya ”pengunduran diri” Emy yang jelas-jelas tersandung hasil survey dan fatwa ulama tentang posisi khalifah yang diatur Islam harus ditangan pria itu, ternyata orang terdekat Emy terkesan tidak mengakui. Menurut pria yang menolak disebut jati dirinya itu, tidak ikutnya Emy untk berebut tahta W-1 itu bukan disebabkan oleh apa pun. 

”Bu Emy memastikan tidak ikut Pilbup bukan disebabkan oleh apa pun. Karena sejak awal memang tidak pernah berminat untuk ikut. Rumour yang menyebutkan beliau ikut kan akal-akalan para wartawan agar peta Pilbup jadi berita menarik,” kata sumber tersebut sembari meninggalkan kerumunan wartawan. (nic/tribunonline@gmail.com)  

Win akui Saiful Ilah Kandidat Pilbup Tersiap


oleh Prima Sp Vardhana

PEMILIHAN Bupati (Pilbub) Sidoarjo baru akan berlangsung pertengahan tahun depan. Namun nama H. Syaiful Ilah diprediksi banyak pihak sebagai kandidat kuat, yang akan melenggang ke tahta Sidoarjo 1 menggantikan Win Hendrarso.

Prediksi akan peluang Wakil Bupati Sidoarjo itu berpeluang duduk di tahta Bupati itu, salah satunya berdasar hasil survei popularitas tokoh terhadap 1000 masyarakat Sidoarjo. Dalam survei selama tiga bulan terakhir yang dilakukan sebuah lembaga survei independen dari Surabaya itu, Pemimpin PKB Sidoarjo itu memperoleh 35,5 persen suara responden. Prosentase tersebut merupakan yang tertinggi dibanding kandidat lain.

Peringkat kedua ditempati Emy Susanti, istri Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Ketua Penggerak PKK Sidoarjo, Direktur Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Sidoarjo, yang juga dosen FISIP Unair ini membukukan 10,7 persen suara. Posisi ketiga ditempati Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrawi dengan 3,2 persen suara.

Sedangkan nama Gesang Budiarso, Komisaris Utama PT. Minarak Lapindo Jaya memperoleh 1,8 persen suara. Munculnya nama caleg Partai Golkar untuk DPR RI dari Dapil I Jatim yang gagal ini tiba-tiba menyodok ke peringkat, layak disebut mengejutkan. Selain dia sangat jauh dari birokrasi, Gesang juga termasuk tokoh penting dibalik operasional perusahaan pengeboran minyak, yang membuat perekonomian Sidoarjo merosot ke titik nadir.

Kendati hasil sigi popularias yang keabsahannya banyak diragukan para tokoh terpilih atau pun kubu pendukung masing-masing, tapi hasil survei tersebut sempat menjadi bahan guyonan gayeng antara kubu Saiful Ilah dan Emi Susanti dalam acara ramah tamah bupati dengan para anggota dewan yang baru dilantik di Pendapa Delta Wibawa, Jumat (21/8). 

Suksesi tahta Sidoarjo 1 itu diletupkan oleh Bupati Win Hendrarso saat memberikan pidato sambutan pelantikan para Anggota Dewan. Orang nomor satu di Sidoajo itu, mengatakan, tampuk kepemimpinan Sidoarjo mendatang sudah dapat dipastikan akan jatuh ke tangan Saiful. 

”Saya pribadi punya keyakinan demikian, karena survei kepopuleran Pak Saiful saat ini saja sudah mencapai 60 persen,” kata Win dengan nada serius.

Hasil sigi popularitas yang dilakukan sebuah lembaga survei di Surabaya itu. Menurut ia, sepintas lalu sangat meragukan lantaran responden yang disurvei tak tercantum datanya secara valid. Wilayah sebaran foam survei, misalnya. Atau pun pertanyaan yang tercantum foam tersebut. Juga waktu penyelenggaraan suvei itu dilakukan.

Data Pengukur

Sebagai hasil karya yang diakui sebuah lembaga dengan saat pemunculan data yang terkesan ujug-ujug. Win Hendrarso berharap, semua pihak yang merasa terlibat dalam bursa pilbup 2010 perlu untuk menghargai. Paling tidak sebagai data pengukur atas kekurangan diri, sehingga dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk keberhasilan dalam pilbup mendatang.

Sedangkan Saiful Ilah yang secara tersirat mendapat lampu hijau dari Win dalam proses suksesi di tahun 2010, ternyata menanggapi survei itu sebagai sebuah kelakar yang kurang sempurna. Hasil sigi popularitas itu dinilainya kurang akurat.

”Hasil survei yang disebutkan Pak Win dan yang diumumkan kok beda. Pak Win menyebut 60 prosen, tapi yang diumumkan 35,5 prosen. Perbedaan ini jangan-jangan akibat surveinya sambil ngantuk,” katanya dengan tertawa ngakak.

Sikap kurang serius yang ditunjukkan Ketua Pengusaha dan Pemilik Tambak se-Sidoarjo ini, ternyata sejurus kemudian berubah sebaliknya. Ia terlihat serius menanggapi. Salah satunya adalah pengakuan Syaiful, bahwa ia sudah menemui para kyai sepuh NU di Sidoarjo dan Jawa timur. Kalender sowannya itu untuk meminta restu maju dala bursa calon Bupati Sidoarjo pada tahu 2010. 

Program lain yang akan dibawahnya dalam pencalonannya merebut Sidoarjo 1 adalah obsesinya mewujudkan pembangunan Kawasan Sidoarjo Baru. Titik tolak pembangunan itu adalah real estat KNV (Kahuripan Nirwana Village), yang diatas kertas salah satu anak perusahaan PT. Minarak Lapindo Jaya dengan Komisaris Utama Gesang Budianto.

Program yang mengaitkannya dengan PT. Minarak itu sebagai simbolik, pencalonannya nanti akan menggandeng Gesang sebagai wakilnya? Syaful mengaku, sosok calon yang digandengnya sampai saat ini belum ditentukan. Ia masih dalam kondisi jomblo. ”Siapa calon yang akan mendampingi saya, belu ada. Saya menunggu hasil istikhoroh,” katanya. (vd/pvardhana88@gmail.com)

Peringkat Hasil Survei Atas 1000 Responden

01. H. Syaful Illah (Wakil Bupati Sidoarjo) - 35% (350 suara)
02. Hj. Emy Susanti (istri Win Hendrarso) - 10,7% (107 suara)
03. H. Imam Nahrawi (Ketua DPW PKB Jatim)- 3,2 % ( 32 suara)
04. Gesang Budiarso (Komisaris Utama PT. Minarak Lapindo Jaya) - 1,8% ( 18 suara)
05. H. Sarto (Ketua Partai Demokrat Sidoarjo) - 1,5% (15 suara)
06. H. Win Hendrarso (Bupati Sidoajo 2 periode) – 1% (10 suara)
07. H. Arly Fauzi (mantan Ketua DPRD Sidoarjo) – 0,6% (6 suara)
08. H. Syafiq Mughni (mantan Rektor UMU Sidoarjo) – 0,5% (5 suara)
09. Bambang Prasetyo Widodo (Dirut PT. Media Delta Espe) – 0,5% (5 suara)
10. Vino Rudy Muntiawan (Sekdakab Sidoarjo) – 0,3% (3 suara)
11. Swing Voter (responden belum menetapkan pilihan) – 43,8% (438 suara) 

Kamis, 20 Agustus 2009

Harga Minyak Goreng Naik Menyambut Puasa


HARGA beberapa jenis bahan pokok terus naik menjelang puasa dan Lebaran ini. Di Malang, Jawa Timur, beberapa komoditas yang terus naik, di antaranya minyak goreng dan gula pasir. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, harga beras pun terus naik seiring berkurangnya panen.

Di Pasar Dinoyo, Malang, misalnya, harga 1 kilogram minyak goreng curah Rp 8.500 per kilogram (kg). Padahal beberapa hari sebelumnya Rp 8.000 per kg. Harga gula pasir juga naik dari Rp 8 000 per kg menjadi Rp 8.500.

”Kenaikan gula dan minyak goreng memang selalu terjadi menjelang puasa dan Lebaran. Dua bahan itu paling dicari,” ujar Nuraziz, pedagang bahan pokok di Pasar Dinoyo, Rabu (19/8).

Harga beras juga naik meski perlahan. Jika sebelumnya per zak (isi 25 kg) sekitar Rp 132.000, saat ini Rp 135.000. ”Harga beras memang masih normal. Mungkin karena memang stok aman dan kebutuhan masyarakat tetap,” ujar Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Subdivisi Regional Malang Priyo Susanto.

Ia menuturkan, stok beras di Bulog Subdivre Malang sebanyak 44.000 ton setara beras. Jumlah itu diperkirakan cukup hingga Maret 2010.

Di Kota Tegal, Jawa Tengah, harga beras pun terus naik seiring berkurangnya panen. Lima hari ini kenaikan harga mencapai sekitar Rp 200 hingga Rp 300 per kg. Sejumlah pedagang juga mulai mengeluh sulit mendapat pasokan.

Nuricha (52), pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo Kota Tegal, Rabu, mengatakan, harga beras jenis C-4 kualitas paling bagus naik dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 5.250-Rp 5.300. Harga beras C-4 kualitas kedua naik dari Rp 4.800 per kg menjadi Rp 5.000, sedangkan kualitas ketiga naik dari Rp 4.400 per kg menjadi Rp 4.800.

Menurut Nuricha, kenaikan harga beras disebabkan berkurangnya panen padi. Sebagian petani juga gagal panen karena tanaman terserang hama.

Meningkat

Siti (49), pedagang lain di Pasar Induk Martoloyo, mengatakan, memasuki puasa atau Lebaran, permintaan kebutuhan pokok cenderung meningkat. Kondisi itu ikut memengaruhi kenaikan harga beras.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Ihwan Sudrajat memastikan stok bahan kebutuhan pokok dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran. Ia mengimbau pedagang agar kenaikan harga tidak melebihi batas kewajaran, yakni hanya sampai 20 persen.

Menjelang puasa ini, harga bumbu dapur dan sayuran di Kota dan Kabupaten Kediri, Jatim, naik. Adapun Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jateng, membentuk tim guna mengantisipasi dan mengawasi peredaran daging sapi glonggongan selama puasa dan menjelang Lebaran. (vd/kom)

KPK Tidak Perlu Terpengaruh Ketakpastian UU Korupsi



KOMISI Pemberantasan Korupsi tidak perlu terpengaruh dengan berbagai polemik seputar pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. KPK tetap harus melakukan penegakan hukum seperti biasa.

”Tetap saja lakukan penuntutan, pelimpahan, dan penyidikan perkara seperti biasa meski, misalnya, RUU Pengadilan Tipikor tetap belum selesai dibahas hingga DPR periode 2004-2009 mengakhiri tugasnya,” kata Indriyanto Seno Adji, anggota tim perumus RUU Pengadilan Tipikor, Selasa (18/8) di Jakarta.

Meski Mahkamah Konstitusi memberi batas waktu penetapan dasar hukum bagi Pengadilan Tipikor hingga 19 Desember 2009, waktu efektif untuk pembahasan RUU Pengadilan Tipikor tinggal dua bulan. Adapun materi yang dibahas masih amat banyak sehingga anggota Komisi III DPR, Gayus Lumbuun, pesimistis RUU itu akan selesai dibahas.

Namun, lanjut Indriyanto, keadaan itu jangan sampai memunculkan wacana seperti yang sempat ada di KPK pada Mei lalu. Yaitu, KPK mungkin akan menghentikan penuntutan pada September 2009 jika saat itu RUU Pengadilan Tipikor atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang mengatur keberadaan Pengadilan Tipikor belum disahkan.

”Jika menuruti wacana tersebut, KPK berarti melemahkan dirinya sendiri dan itu tidak hanya merugikan KPK, tetapi juga merugikan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” papar Indriyanto.

KPK juga tak perlu terpengaruh dengan pembahasan RUU Pengadilan Tipikor, lanjut Indriyanto, karena eksistensi komisi itu diatur dengan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK dan bukan RUU Pengadilan Tipikor. Jadi, selama ada UU No 30/2002, KPK tetap akan berdiri.

Hal senada disampaikan Danang Widoyoko, Koordinator Indonesia Corruption Watch. ”KPK dan kita semua sebaiknya mulai percaya dan memegang janji Presiden Yudhoyono saat kampanye pilpres lalu bahwa jika pembahasan RUU Pengadilan Tipikor tidak selesai, perppu akan dikeluarkan,” katanya. (vd/kom)

221 Hakim Dilaporkan ke Komisi Yudisial


INDONESIA Corruption Watch melaporkan 221 hakim karier ke Komisi Yudisial. Hakim-hakim itu dinilai membebaskan tersangka saat mereka menangani perkara korupsi. Hakim-hakim tersebut tersebar di 57 pengadilan negeri, tiga pengadilan tinggi, dan Mahkamah Agung.

Laporan itu disampaikan Illian Deta Arta Sari, Febri Diansyah, dan Tama Satria Langkun di Kantor Komisi Yudisial (KY), Jakarta, Rabu (19/8). Mereka diterima anggota KY, Soekotjo.

Menurut Febri, ratusan hakim yang dilaporkan itu adalah potret kinerja hakim karier di pengadilan yang hingga saat ini masih rendah komitmennya pada pemberantasan korupsi. ”Vonis bebas atau lepas kasus korupsi di pengadilan umum ini menambah kekecewaan publik,” jelasnya.

Meski Mahkamah Agung (MA) melatih khusus hakim untuk menangani kasus korupsi sejak tahun 2007, tren vonis bebas atau lepas dalam kasus korupsi justru meningkat. Gambaran itu terlalu kontras dan berbanding terbalik dengan semangat pemberantasan korupsi sebagai kejahatan luar biasa.

Secara terpisah, Kepala Biro Hukum dan Humas MA Nurhadi menyangkal data yang disodorkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke KY. Data ICW itu sama sekali tidak akurat.

”Data ICW tak valid,” katanya. Misalnya, di Makassar ada tiga kasus korupsi dengan 20 terdakwa. ICW menghitung jumlah terdakwa yang dibebaskan saja sehingga persentasenya menjadi tinggi.  (vd/kom)

TNI-Polri Masih Ego Sektorl


DESAKAN TNI Angkatan Darat agar pemerintah tidak menyia-nyiakan kemampuan mereka dan lebih melibatkan militer secara aktif dalam perburuan terorisme diyakini terjadi lantaran masih adanya ego sektoral di antara aparat pertahanan dan keamanan di Tanah Air.

Penilaian itu dilontarkan dosen Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Kastorius Sinaga, Rabu (19/8). ”Ada kesan kuat TNI memang ingin meminta kewenangan lebih dari sekadar membantu Kepolisian Negara RI dalam menangani isu-isu terorisme,” katanya.

Namun, persoalannya, keberadaan dan peran TNI membantu Polri dalam kasus terorisme sudah sesuai dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Bantuan hanya bisa diberikan TNI atas permintaan kepolisian.

”Saya kira masalah utamanya bukan di kepolisian, tetapi di peran teritorial TNI yang sejak pascareformasi memang menjadi seolah ’menganggur’ akibat ketidakjelasan arah reformasi TNI sendiri,” ujar Kastorius.

Dengan begitu, tambah Kastorius, kondisi idle yang sekarang dialami TNI, termasuk jika hal itu dikaitkan dengan penanganan terorisme, sebenarnya terjadi akibat permasalahan internal di tubuh militer. Hal itu tidak ada kaitan dengan kemampuan Polri dalam menangani terorisme.

Sementara dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Edy Prasetyono, menyatakan, kebijakan menyerahkan bentuk dan pola kerja sama TNI-Polri di level komandan di lapangan dapat berisiko memicu persoalan baru.

Asumsinya, pemerintah dan masyarakat tidak pernah tahu pasti bagaimana kondisi dan hubungan yang terjadi di lapangan di antara para komandan dari kedua institusi tadi.

”Perlu diingat, keterlibatan militer dalam penanganan terorisme di negara mana pun ada. Cuma perlu kejelian dari pemerintah untuk menentukan kapan TNI berperan lebih dan kapan posisinya sebatas membantu Polri,” ujar Edy.

Pesantren

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi menyatakan, tidak ada pesantren yang memiliki kurikulum dan mengajarkan kekerasan. Jika ada warga ataupun alumni pesantren terlibat terorisme, hal itu terjadi karena dalam kehidupan pribadi pelakunya dipengaruhi oleh jaringan teror, baik nasional maupun internasional.

”Banyak juga lulusan pesantren yang menjadi polisi yang menangkap pelaku teror. Terorisme tidak bisa diidentikkan dengan pesantren,” kata Hasyim.

Tanpa disadari pengurus pesantren, lembaga pendidikan keagamaan itu bisa disusupi jaringan teror secara terselubung.

”Pesantren sebenarnya dapat diajak proaktif menangkal terorisme. Namun, organisasi keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, maupun pesantren tidak pernah dilibatkan dalam pencegahan terorisme,” tambahnya.

Rabu, 19 Agustus 2009

Pemerintah Inspeksi BlackBerry


oleh Neta Sugandi

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada Rabu (19/8) melakukan inspeksi dan facts finding ke RIM-Authorized Repair Facility untuk layanan purna jual BlackBerry di Indonesia, yang beralamat di Jakarta.

"Hari ini siang hingga sore hari atau sekitar 2 jam kami telah memenuhi undangan dari pihak RIM (Research In Motion) dari Kanada yang telah disampaikan via email pada tanggal 15 Agustus 2009 untuk mengunjungi RIM-Authorized Repair Facility untuk layanan purna jual BlackBerry di Indonesia, di Jakarta," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Rabu (19/8).

Ia mengatakan, kunjungan yang sesungguhnya merupakan inspeksi dan "facts finding" itu dilakukan oleh suatu tim khusus yang melibatkan beberapa pejabat Departemen Kominfo dan BRTI.

Hal itu dilakukan untuk menyaksikan secara langsung dan konkret tentang perkembangan RIM dalam mempersiapkan pendirian pusat layanan purna jual sebagaimana yang selama ini telah disampaikan perencanaan dan perkembangannya secara tertulis berturut-turut tertanggal 11 Juli 2009, 31 Juli 2009, dan 15 Agustus 2009 kepada Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar.

"Dan komitmen tersebut diulanginya kembali pada saat pertemuan antara Dirjen Postel beserta beberapa pejabat terkait dengan pihak Management RIM yang didampingi oleh Kedutaan Kanada di Indonesia pada tanggal 14 Juli 2009, dimana RIM sudah berjanji untuk membuka operasional layanan purna jualnya pada tanggal 21 Agustus 2009," katanya.

Gatot menegaskan, dalam peninjauan ke kantor RIM-Authorized Repair Facility itu, pihak Departemen Kominfo dan BRTI berusaha bersikap sekritis dan sekomprehensif mungkin dalam melakukan pengamatan dan penyampaian pertanyaan ataupun komentar terhadap presentasi RIM.

Tim khusus Departemen Kominfo dan BRTI sempat memperoleh kesempatan untuk meninjau seluruh fasilitas yang tersedia di tengah-tengah tenaga SDM RIM yang sedang menangani beberapa kasus kerusakan BlackBerry.

"Hanya saja kepada RIM, telah diinformasikan oleh tim khusus Departemen Kominfo dan BRTI ini, bahwa hasil inspeksi ini masih harus dievaluasi internal BRTI," kata Gatot.

Ia menambahkan, hasil evaluasi kemudian akan dibahas bersama oleh rapat pleno BRTI dalam waktu sesegera mungkin sambil menunggu laporan tertulis dari seluruh materi yang dipresentasikan oleh RIM beserta seluruh foto dokumentasinya lengkap untuk dijadikan bahan pertimbangan apakah Ditjen Poste/BRTI pada akhirnya akan menyetujui atau menolak atau mungkin menyetujui tetapi dengan beberapa catatan perbaikan yang masih harus wajib dilakukan oleh RIM untuk RIM-Authorized Repair Facility di Indonesia.

"Bahwasanya menurut RIM pada tanggal 21 Agustus 2009 ini akan menyampaikan pernyataan resminya kepada media massa tentang keberadaan RIM-Authorized Repair Facility yang akan membantu sentra-sentra layanan purna jualnya di beberapa tempat ini, maka Departemen Kominfo dan BRTI merasa tidak keberatan sejauh tidak menyebutkan sudah adanya approval dari BRTI, karena approval masih menunggu rapat pleno BRTI," katanya. (net/kmp)

Imigasi Waru Temukan Duplikasi Paspor

oleh Prima Sp Vardhana

TRIBUN, Surabaya – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus di Waru menemukan banyak duplikasi paspor yang dilakukan jamaah calon haji (JCH) 2009. Ini terjadi akibat JCH tidak mengetahui akan peratuan tentang pemilikan paspor yang tak boleh lebih dari satu.

Terjadinya duplikasi paspor oleh beberapa JC itu, dipaparkn oleh Dodi Karnida H.A., Kepala Bidang Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian (Insarkom). Menurut ia , pihaknya masih mendapati sejumlah calon haji mengurus kembali paspor untuk keperluan keberangkatan haji padahal mereka sudah memiliki paspor.

“Sementara ini kami menemukan 10 berkas pengajuan seperti itu. Mungkin mereka mengira lebih enak kalau punya dua paspor,” ” ujar Dodi didampingi Sugito Kamali, Humas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Waru, Rabu (19/8).  “Mungkin juga mereka berpikir mumpung gratis,” lanjut pria asal Sukabumi, Jawa Barat.

Duplikasi paspor ini membuat negara rugi. Minimal, karena buku paspor jadi tidak terpakai. “Ini, kan, mubazir karena kami harus mengguntingnya,” ujarnya.

Asal tahu saja, harga satu buku paspor Rp 270 ribu. Dengan 10 kasus duplikasi berarti uang negara yang terbuang Rp 2,7 juta. 

Menyikapi problem ini, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Waru mengambil langkah pembuatan berita acara pembatalan pengajuan paspor yang bersangkutan. “Kami akan kembali menyurati Kantor Departemen Agama Kota dan Kabupaten agar selalu memberitahukan  tentang ini,”  katanya.

Dodi menegaskan, paspor hijau yang sedang aktif saat ini masih bisa dipakai hingga JCH tidak perlu mengurus lagi yang baru. Dodi sendiri berjanji menuntaskan paspor seluruh JCH (sekitar 9 ribu orang) awal September nanti. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Waru melayani JCH asal Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, dan sebagian Surabaya.

Belum Diketahui

Pemberangkatan jamaah haji sekitar 2,5 bulan lagi. Hingga waktu semepet itu, masalah pemondokan atau maktab bagi jamaah haji belum juga pasti. Jumlah maktab yang sudah aman (tersewa) hingga kini belum diketahui secara pasti oleh Depag Jatim.

Satu-satunya kepastian yang diketahui Depag Jatim adalah maktab akan terbagi dalam 2 ring, yakni riang 1 (0-2 km) dan ring 2 (2,1-8 km).

Pembagian maktab akan dilakukan dengan pengundian masing-masing provinsi. ”Semua provinsi akan diundang untuk mengikuti pengundian maktab. Pengundian ini dilakukan agar adil,” ungkap Kepala Bidang Haji, Umroh, Zakat dan Wakaf Kanwil Depag Jatim, H Najiyullah, Rabu (19/8). ”Untuk maktap di ring 2 pun jamaah tetap bisa melakukan ibadah dengan khusyuk karena ada kendaraan yang akan mengantar dan menjemput jamaah,” tuturnya.

Untuk makanan, kata dia, akan disajikan dalam bentuk prasmanan. “Jangan khawatir tidak kebagian. Ada petugas yang akan mengawasi agar semua jamaah mendapatkan makanan,” pungkasnya. (v)

Komitmen PDAM Tindak Pegawai Nakal Diragukan DPRD

DIREKTUR PDAM Surabaya M. Seli (kiri) dan Saleh Mukadar

PENCURIAN
air yang melibatkan karyawan PDAM, SF, disorot tajam DPRD Surabaya. Mereka menilai pengawasan dan pembinaan pimpinan perusahaan daerah itu masih lemah. Dewan juga belum yakin terhadap komitmen PDAM menindak pegawainya yang nakal.

''Kasus ini masuk dalam ranah hukum. Namanya saja pencurian. Harus dipolisikan, tidak hanya dipecat atau diberhentikan,'' kata Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Ali Ja'cub.

Dia menyatakan, sanksi administratif selama ini tidak membuat efek jera. Karena itu, jika tidak diproses melalui hukum pidana, aksi yang sama sangat mungkin akan dilakukan oleh karyawan lain. ''Yang sudah dihukum di penjara saja kadang tidak kapok. Apalagi, yang tidak menjalani hukuman,'' ucapnya.

Kader PKB itu menduga masih ada pegawai lain yang terlibat pencurian. Sebab, tingkat kebocoran air PDAM di Surabaya cukup tinggi, mencapai 34 persen. PDAM kehilangan potensi pendapatan hingga miliaran rupiah karena kebocoran.

''Gak mungkin masyarakat memasang sendiri pipa ilegal. Kami yakin, pasti ada bantuan dari karyawan PDAM. Makanya, dalam setiap temuan pipa ilegal harus diusut tuntas hingga ke akarnya. Jangan hanya satu pegawai yang diusut,'' tegasnya.

Ali menambahkan, terbongkarnya aksi pencurian air PDAM di rumah pelanggan di Semolowaru yang dibantu SF menjadi bukti bahwa pimpinan perusahaan daerah itu masih lemah dalam pengawasan. Dari peristiwa itu, direksi seharusnya mampu membuat sistem baru, sehingga pencurian yang melibatkan pegawai tidak terjadi lagi.

Karena itu, komisi B yang membidangi masalah ekonomi berencana memanggil pimpinan PDAM untuk mendengarkan penjelasan langsung tentang keterlibatan karyawan dalam pencurian air. DPRD Surabaya berupaya menghadirkan direktur PDAM sebelum para anggota dewan itu lengser 24 Agustus nanti.

PDAM mengaku sudah optimal melakukan pengawasan dan pembinaan. Penindakan terhadap SF merupakan bukti bahwa perusahaan itu tidak membiarkan pencurian berlangsung, meski harus mengorbankan pegawai.

Ketua Tim Penertiban Pelanggan PDAM Anis Busroni menyatakan, pegawai yang terlibat pencurian hampir pasti dipidanakan. Pihaknya siap melaporkan SF ke polisi. ''Hal itu akan dilaksanakan unit hukum. Kami kebagian tugas merazia pencurian airnya saja,'' katanya.

Anis mengungkapkan, keterlibatan SF memang tak terbantahkan lagi. Sebab, nama SF itu sudah disebut langsung oleh pemilik rumah yang memiliki sambungan pipa ilegal tersebut.

Dia menambahkan, Dirut PDAM Muhamad Selim sudah menginstruksi agar tidak ada kompromi atas semua kasus pencurian air. ''Tidak peduli pegawai sendiri atau oleh orang lain, Pak Selim mengatakan harus dipolisikan,'' katanya.

Selim sempat menjelaskan bahwa tingkat kebocoran air PDAM memang masih tinggi. Per tahun kebocoran tersebut mencapai 30-40 persen. Penyebabnya beragam. Salah satunya karena pencurian air. Penyebab lain adalah adanya sejumlah pipa yang keropos, sehingga air merembes. Selain itu, kebocoran yang bersifat administratif.

Akibat kebocoran itu, PDAM kehilangan potensi untuk menambah pundi-pundi pendapatan. Bocor 1 persen saja sama dengan nilai air 100 liter per detik. Bisa dihitung berapa ribu liter air yang hilang dengan kerugian 34 persen. Kalau tidak bocor, PDAM bisa mengaliri 6 ribu pelanggan baru.

Kasus pencurian air yang melibatkan karyawan PDAM bakal ditindaklanjuti polisi. Satreskrim Polresta Surabaya Selatan mulai berancang-ancang menelusuri kasus tersebut. Kasatreskrim Polresta Surabaya Selatan AKP Arif Wicaksono menyatakan, pihaknya sedang menelusuri keterlibatan karyawan PDAM dalam berbagai kasus pencurian air.

Saat ini, Polrestas Surabaya Selatan sedang mengembangkan kasus pencurian air PDAM air oleh Ny Lr, 60, warga Jalan Mustang, Sawahan. Janda purnawirawan TNI-AU itu dicurigai karena tidak pernah membayar retribusi air sejak 1984.

"Kami sedang mendalami kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam PDAM di balik pencurian air ini," kata Arif.

Dalam kasus Lr itu, polisi memang menemukan cukup banyak bukti. Saat rumah wanita ini digerebek, polisi yang dibantu pekerja pemasangan pipa menemukan meteran air yang ditanam di rumahnya. Anehnya, meteran pipa itu tidak pernah tercantum dan terdaftar di PDAM Surabaya.

Menurut Arif, indikasi keterlibatan orang dalam PDAM sangat kuat. Polisi akan berkoordinasi dengan pimpinan PDAM untuk menelusuri lebih lanjut. ##

sumber: Jawa Pos

Hadi Sutjipto: Saya Tak Minat Tahta W-1


oleh Prima Sp Vardhana

PEMILIHAN Bupati (Pilbup) Sidoarjo baru berlangsung pertengahan 2010 mendatang, ternyata atmosfer persaingan sudah menghangat. Para calon yang telah mengikrarkan diri akan maju dalam bursa calon bupati, yaitu Wakil Bupati Sidoarjo. H. Syaiful Ilah dan Ketua Partai Demokrat Sidoarjo H. Sarto. Ataupun yang malu-malu kucing seperti yang ditunjukkan permaisuri Bupati Sidoarjo Hj. Emy Susanti Hendrarso, ternyata masing-masing secara tersirat sudah mempromosikan diri dan melempar strategi. 

Beragam teknik promosi dan strategi (prostrat) sudah dilempar para pemburuh tahta W-1 itu ke masyarakat. Sebagian berhasil membuat posisi masing-masing kian populer di masyarakat, tapi ada pula yang membuat orang lain kerepotan. Posisi Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kab.Sidoarjo, H. MG Hadi Sutjipto SH., MM., misalnya.

Gara-gara salah satu harian lokal di Surabaya merilis namanya dan beberapa nama pejabat struktural di Pemkab, juga ancang-ancang untuk mengikrarkan diri ikut bursa suksesi tahta W-1. Tak pelak lagi Hadi Sutjipto pun menjadi bahan buruan para kuli isket. Lebih mengesalkan lagi, dia harus repot membantah ucapan selamat yang disampaikan para koleganya. 

”Gara-gara digosipin ikut maju ke bursa perebutan W-1, saya akhir-akhir ini jadi repot membantah ucapan selamat para koega,” gerutu mantan Kepala Dinas Infokom Kab. Sidoarjo ini saat dikonfirmasi Tribun Online, Selasa (18/8).

Gosip tentang minatnya ikut Pilbup Sidoarjo pada 2010 mendatang, menurut ia, sebuah kabar yang tidak benar dan tidak jelas juntrungnya. Kabar itu diletupkan siapa pun untuk mengocok peta persaingan para kandidat yang sudah mengikrarkan diri, sehingga mereka merasa lawan berebut tahta W-1 bertambah.

Kendati gossip itu tidak merugikan posisinya sebagai pejabat struktural Pemkab, tapi secara moral sangat merugikan privasinya. Sebab ia harus kerepotan akibat gossip tersebut. Selain itu, karena ia merasa namanya dicatut oknum usil untuk memuluskan rencananya dalam bursa Pilbup. Karena itu, pria ramah ini bertekad melacak harian lokal yang membuatnya kerepotan. Juga, oknum usil yang meletupkan namanya sebagai sosok yang ingin meramaikan bursa Pilbup.

”Soal sikap apa yang akan saya lakukan pada media lokcal dan oknum usil tersebut, biar waktu yang menentukan. Saya maafkan kelakuan mereka atau saya tuntut di jaur hukum itu soal nanti,” ujar Hadi Sutjipto bernada serius.

Mengapa sangat kesal dengan gosip Pilbup tersebut. Pria ramah yang gemar bersepatu Adidas ini mengaku, gosip tersebut sangat melukai pribadinya. Selain tak berminat ikut memperebutkan tahta W-1, karena ia merasa tenaganya masih sangat dibutuhkan dunia pendidikan di Sidoarjo. Meningkakan sikap professional para pengajar yang ada di Sidoarjo, misalnya. 

”Obsesi saya tiga tahun kedepan, para guru di Sidoarjo semuanya sudah memiliki sikap professional. Saat kondisi ini telah menjadi atmosfer pendidikan di Sidoarjo, saya yakin setiap tahunnya akan bermunculan deret pelajar teladan yang akan mendongkrak citra daerah di tingkat nasional,” katanya. (vd/pvardhana88@gmail.com)

Minggu, 16 Agustus 2009

PRSI Sidoarjo Optimis Mampu Curi Emas Porprov II


PENGCAB PRSI Sidoarjo optimis para atlet asuhannya mampu mencuri emas dai kolam renang Porprov II di Malang, 5-10 Oktober. Keyakinan itu datang, setelah para pereang Sidoarjo berhasil memperbaiki rekor terbaiknya saat trial test di kolam renang KONI Jatim,  Minggu (16/8).  

Pada nomor bebas 50 meter, Aprilia Nur Mahfud berhasil membukukan waktu 34,72 detik. Catatan itu memecahkan rekor terbaiknya, yaitu 36,19 detik. Pada nomor 200 meter gaya bebas, Mahdi bin Mahfud juga berhasil memecahkan rekor pribadinya. Sebelumnya, catatan terbaik Mahdi adalah 2 menit 12 detik. Dalam trial test lalu, dia berhasil menorehkan catatan waktu 2 menit 10,58 detik. 

Tak hanya di sektor pria, perenang wanita Sidoarjo juga mencatat hasil membanggakan dalam trial test lalu. Olivia Fernandez berhasil menorehkan 2 menit 44 detik pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu dan punggung. Catatan tersebut lebih bagus daripada capaian atlet puslatda Okta Januaresta asal Gresik. 

''Hasil dalam trial test lalu membuat kami makin optimistis menyongsong Porprov II nanti,'' kata Sekum PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia ) Sidoarjo Suyanto. ''Dengan latihan yang lebih keras lagi, saya yakin mereka bisa kembali memperbaiki catatan waktu,'' imbuhnya. 

Dalam trial test itu, Sidaorjo hanya mengirimkan delapan di antara sebelas perenang yang disiapkan turun pada Porprov II Malang. Tiga perenang yang absen adalah Zulfikar, Doni Karunia Akbar, dan Maya Anggaraeni. 

Menurut Suyanto, memasuki bulan puasa, para perenang tetap digenjot dengan latihan enam kali dalam sepekan. ''Hanya, jam latihannya dipindah setelah Magrib," jelas pria tersebut. (vd/jap)

Daftar Perenang Porprov Sidoarjo 

PRIA: Mahdi bin Mahfud, Aprilia Nur Perdana, Doni Karunia Akbar, Firdo Septiawan, Alfat Erdianto, Zulfikar, Bagus Zahir, Sofyan Ardiansyah, Feri Andiki. PUTRI: Olivia Fernandes, Maya Anggraeni

Kamis, 13 Agustus 2009

Kader Demokrat Lirik Sidoarjo 1


oleh Rizky Hardiyanto

BUMI Sidoarjo yang dibelit masalah lumpur Banjar Panji akibat keteledoran kerja PT. Lapindo Brantas,. Juga diprediksi beberapa paranormal akan ambles ke bumi dan hilang dari peta Indonesia, ternyata memikat kader Patai Demokrat untu teribat dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) yang kan dgelar taun 2010 mendatang.

Ambisi kader Partai Demokrat pemenang PemilihanPresiden (Pilpres) 2009 yang untuk memimpin Sidoarjo itu diletupkan oleh Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Kab. Sidoarjo H. Sarto ST sebagaimana banyak dikutip beberap media lokal. 

Menurut pria bertubuh subur ini, ketertarikan Partai Demokrat memimpin Sidoarjo lewat Pilbup 2010 mendatang sebagai langkah untuk menyempurnakan kesuksesan berpolitik, setelah keberhasilan mengantrkan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kembali meraih tahta Indonesia 1. Dan, keberhasilan kader Demokrat Sidoarjo merebut kursi legislative di DPRD Sidoarjo lewat Pemilihan Legisltif 2009. Demokrat behasil mengantungi 11 kursi yang secara otomatis kader partai yang didirikan SBY itu berhak untuk menduduki kursi pimpinan dewan.

“Dari bukti keberhasilan mengantongi suara terbanyak dalam Pemiihan Legislatif lalu, sudah selayaknya jika kader Demokrat dipercaya untuk memimpin Sidoarjo. Juga diberi kesempatan masyarakat untuk melakukan perubahan pada Sidoarjo yang kondisinya saat ini kian tidak menentu,” kata pengusaha yang tinggal di Brebek, Waru, ini saat dihubungi Tribun, Rabu (12/8).

Kendati demikian pria kelahiran Surabaya tahun 1953 ini, mengaku belum mengetahui tentang sosok kader Demokrat yang akan ditugaskan DPP maupun DPD Jatim untuk maju ke bursa Cabup (Calon Bupati) Sidoajo tahun 2010 mendatang. “Sampai saat ini DPP dan DPD belum membei petunjuk tentang sosok yang didukung untuk maju dala bursa Cabup. Kami kader di Sidoarjo sebagai bawahan akan sumeleh dan selalu mendukung kebijakan pimpinan,” ujar suami dari H. Sri Lestari ini.

Bagaimana jika DPP dan DPD Demokrat Jatim memilih Sarto sebagai kader yang ditejunkan untuk tampil dalam bursa Cabup 2010 nanti. Bapak dari Joanasari ST (kandidat Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Sidoarjo) dan Rinto Januar (mahasiswa Fak. Huum Ubara Surabaya) ini mengaku, sip untuk melaksanakan amana yang diberikan pimpinan untuk berjuang habis-habisan dalam bursa Cabup tersebut.

“Saat pimpinan sudah memberi petunjuk tentang sosok yang wajib didukung kader Demokrat di Sidoarjo, maka DPC akan mulai beraksi menggalang pasukan tempur untuk mengantarkan kader tersebut ke kursi Sidoarjo satu,” katanya meberi jaminan.

Tentang peluang kader Demokrat tersebut merebut tahta Sidoarjo 1, Sarto yakin peluag kader tersebut sangat besar. Ini sudah teruji dan terbukti dalam Pileg dan Pilpres 2009. Dalam dua pesta demorasi tersebut suara yang berhasil dijaring Partai Demokrat sangat besar. (riz/tribunonline@gmail.com

Rabu, 12 Agustus 2009

Gara-gara Islam, Sharukh Diinterogasi Imigrasi AS


INTEROGASI dan ”penahanan” sekitar dua jam terhadap aktor besar Bollywood, Shah Rukh Khan, oleh imigrasi Amerika Serikat mengundang berbagai kecaman. Khan mengatakan, penyaringan itu sangat diskriminatif dan memalukan.

Hal ini menyebabkan aksi unjuk rasa para penggemarnya di India. Ribuan orang turun ke jalan untuk memperingati Hari Kemerdekaan India. Namun, mereka juga memanfaatkan pawai itu untuk memprotes perlakuan terhadap Khan.

Di wilayah utara India, penggemar Khan yang marah membakar sebuah bendera AS. Setibanya di New Delhi, India, Selasa (11/8), seperti dilaporkan Press Trust of India, Khan membantah bahwa dia menjadikan insiden itu sebagai bahan publikasi tak langsung demi film terbarunya.

Khan memiliki film terbaru, My Name is Khan. Film ini yang mengisahkan diskriminasi yang dihadapi warga Muslim di AS pascaserangan 11 September. ”Saya tidak bermaksud membesar-besarkannya. Shah Rukh Khan tidak memerlukan publisitas,” ujarnya.

Dia membantah anggapan dari beberapa pihak bahwa dia tengah berakting dengan mengangkat interogasi yang dialaminya itu.

Nama Muslim

Khan (43) dipanggil untuk sebuah pemeriksaan khusus di Bandara Internasional Newark Liberty, New Jersey, selama sekitar 90 menit, Jumat (7/8). Tidak dijelaskan mengapa interogasi itu dilakukan. Khan menyimpulkan bahwa hal itu terjadi karena dia memiliki nama Muslim dan berasal dari Asia Selatan.

Pada tahun 2008, majalah Newsweek menyebut dia sebagai bintang film terbesar dunia dan salah satu dari 50 orang paling berpengaruh di dunia di atas Oprah Winfrey, Dalai Lama, dan Osama bin Laden.

Bagi banyak warga India, tidak terpikirkan sama sekali bahwa Khan diperlakukan sama seperti warga biasa. Adalah sebuah kelaziman jika selebriti mendapatkan perlakuan istimewa di bandara. ”Kami tidak boleh diperlakukan atas dasar warna kulit atau kebangsaan,” katanya. Dia menambahkan bahwa banyak pertanyaan yang diajukan. Namun, sangat tidak berhubungan dengan kunjungannya ke AS.

Meski demikian, Khan juga mengakui insiden itu memang telah berkembang keluar dari proporsinya. ”Saya hanyalah manusia biasa dan banyak orang yang harus melalui prosedur seperti ini setiap hari. Hal seperti itu tidak akan berakhir dan kita terpaksa hidup dengan semua itu,” katanya.

Akan kurangi kunjungan

Dia juga mengatakan bahwa aturan soal keamanan, terutama pemeriksaan di migrasi AS, tidak banyak berubah sejak peristiwa 11 September. Khan menyerukan agar pemeriksaan seperti itu perlu diperbaiki sekarang juga.

Kepada para penggemarnya, Khan meminta agar menghentikan aksi protes itu. ”Marilah kita simpan semua ini di belakang kita. Berpikirlah positif dan terus maju,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai kunjungannya ke AS, Khan mengatakan dia tetap akan berkunjung ke AS jika memang ada pekerjaan yang harus dikerjakan di sana. Akan tetapi, dia menegaskan akan lebih jarang pergi ke sana.

Banyak warga komunitas India di AS seolah mendapat peluang untuk menyampaikan pengalaman serupa yang dialami mereka.

”Saya telah mengalami apa yang dialami Khan. Anda tentu akan bertanya karena Muslim merupakan warga yang paling sering diperiksa. Mengapa itu terjadi?” papar Tahir Nehmood (28). Dia adalah seorang ahli teknik yang pernah tertahan di Bandara Internasional John F Kennedy, New York.

”Hal itu sangat menyedihkan. Dia (Khan) sangat terkenal. Perlakuan ini tidak benar,” ungkap Ram Iyer (29), pengawas keuangan yang pindah dari Mumbai ke AS pada tahun 2002.

AS pun segera mendinginkan isu ini dengan mengatakan, bahwa Shah Rukh Khan sangat diterima di AS. (vd/kom)

Jumat, 07 Agustus 2009

Belajar dari Pengalaman Mbah Surip


IBARAT mesin mobil, tubuh manusia pun perlu istirahat. Jika terus dipaksa untuk beraktivitas, maka tubuh kita akan mengalami kelelahan. Dampak kelelahan ini adalah gangguan kesehatan secara umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis, dan penurunan daya tahan tubuh seseorang. Kelelahan dan stres yang tinggi juga akan sangat mengganggu proses metabolisme dan hormonal dalam tubuh kita.

Kelelahan terjadi karena dipaksanya fisik dan mental kita untuk bekerja secara terus-menerus tanpa istirahat yang cukup. Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti bising, suhu ruangan yang panas, dan asap rokok di dalam ruangan, memperburuk kelelahan yang terjadi itu.

Kondisi ini berakibat serius bagi kesehatan bila diperburuk konsumsi rokok terus-menerus disertai konsumsi kopi berlebihan, suplemen, minuman berenergi mengandung ginseng dan kafein. "Kelelahan berhubungan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, serta penurunan daya tahan tubuh," kata dr Ari Fahrial Syam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (5/8) di Jakarta.

"Pengalaman dari artis dan seniman kita, termasuk yang terjadi pada almarhum Mbah Surip, membuktikan, akumulasi antara kelelahan, kurang tidur, banyak mengonsumsi kopi, dan merokok terus-menerus mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, di antaranya serangan jantung yang berakibat fatal," ujarnya.


Berbagai penyakit kronis dapat kambuh jika seseorang mengalami kelelahan, antara lain sakit maag, gangguan kejiwaan, asma, kencing manis, hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

"Apabila sudah ditemukan adanya gangguan kesehatan seperti mual, muntah, dan sakit kepala disertai nyeri dada, itu adalah peringatan agar kita berhenti beraktivitas untuk mengobati gangguan kesehatan yang telah terjadi. Serangan jantung sendiri sebenarnya bukan terjadi tiba-tiba, tetapi merupakan proses. Faktor risiko untuk terjadinya serangan jantung sebenarnya bisa diidentifikasi," kata dia.

Beberapa pemeriksaan, nilainya hanya diketahui dengan pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urin dan kotoran, pemeriksaan gula darah, kadar kolesterol darah, kadar asam urat, pemeriksaan fungsi ginjal, dan fungsi hati. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah penting untuk mengetahui adanya hipertensi. Ia juga mengatakan, pemeriksaan rutin, terutama untuk masyarakat berusia di atas 40 tahun, merupakan hal penting.

Secara khusus, untuk jantung, pemeriksaan EKG saat istirahat dan pemeriksaan treadmil test merupakan screening yang baik untuk mengidentifikasi adanya gangguan jantung. Selain pemeriksaan kesehatan rutin, bagi masyarakat yang memang supersibuk diminta untuk tetap mempertahankan jumlah tidur minimal 6 jam sehari. Ia mengatakan, di mana ada kesempatan untuk beristirahat, maka dianjurkan untuk beristirahat.

"Di sela-sela waktu makan sebaiknya ada makanan yang dikonsumsi, terutama makanan sehat yang tidak mengandung cokelat keju, berlemak, dan juga mengurangi goreng-gorengan. Minum air putih harus tetap dipertahankan sebanyak minimal 2 liter per hari. Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur-sayuran," ujarnya. Ia menambahkan, di waktu antara makan, baik juga untuk selalu mengonsumsi buah, mengurangi mengisap rokok, minuman bersoda, dan jangan berlebihan minum kopi atau maksimal 2 gelas sehari.

"Suplemen sebaiknya juga jangan dikonsumsi berlebihan, dan sebaiknya minuman berkafein atau mengandung ginseng juga dihindari karena sebenarnya, yang dibutuhkan tubuh saat itu adalah istirahat. Selain itu juga yang terpenting adalah melakukan olahraga secara teratur," tambah Ari. Dengan demikian, kemungkinan kelelahan yang terjadi dan dampak dari kelelahan bisa diantisipasi.

sumber: Kompas

Kamis, 06 Agustus 2009

Zahro Siap Hadapi Istrinya dan Ketua Partai Demokrat Surabaya


Buntut Berita Dugaan Selingkuh (4)


Prof.Dr. Ahmad Zahro Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya tidak gentar jika dilaporkan ke polisi gara-gara membeberkan perselingkuhan istrinya Feriyal Naftalin dengan Ketua Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana.


Sikap berani Zahro ini karena dia menyakini memiliki bukti dan saksi yang cukup kuat mengenai prilaku istrinya. Bahkan dia juga mengklaim bila menyaksikan perselingkuhan itu sendiri."Saya tidak takut dilaporkan siapapun. Saya justru laporkan mereka pada Allah. Saya punya saksi-saksi amat dapat dipercaya. 5 anak saya, pembantu saya, polisi jamaah saya, jamaah saya, jamaah wanita yang sengaja menguntit, beberapa informan PD, dan terutama saya lihat dan alami sendiri," terang Ahmad Zahro dalam pesan singkatnya kepada detiksurabaya.com, Kamis (6/8/2009).


Menurut Takmir Masjid Agung Surabaya ini dirinya tidak ingin memperkarakan persoalan tersebut. Dirinya tidak mau ada ribut pasalnya dia sudah tidak ingin bersama dengan istrinya. Pria kelahiran Nganjuk ini mengatakan dia belum proses cerai karena masih menjabat dan Pegawai Negeri Sipil.


"Saya tidak mau ribut. Toh saya tidak mau dengan istri saya lagi. Jadi percumakan ribut-ribut. Saya belum proses cerai karena saya masih menjabat dan PNS tidak mudah prosesnya. Sebenarnya saya amat ingin segera cerai, apalagi lima anak saya malah mendorong agar saya segera menceraikan dia," tuturnya.


Dia berharap istrinya yang mengugat cerai. Tetapi sang istri, Feriyal Naftalin kata dia tidak juga melakukan hal tersebut. Status keduanya kata dia dalam status quo. Keduanya sudah pisah ranjang sejak Oktober 2008 lalu. Tapi keduanya masih satu rumah, istrinya membuat kamar sendiri di rumah mereka."Sejak itu dia juga sudah buat kamar sendiri dalam rumah saya. Hebatnya tidak ada satupun mau tidurdengan dia. Yang kecil-kecil tidur dengan saya," ujarnya.


Meski istrinya sudah tidak berhak mendapat nafkah dari dirinya, dia tetap mengizinkannya tinggal dengan alasan kemanusiaan. "Walau dia sudah tidak berhak nafkah dari saya, tapi secara kemanusiaan ya tidak apa-apalah, saya anggap sedekah. Bagi saya keadaan ini memang amat dilematis, tapi saya harus tegar demi anak-anak. Doakan ya," pungkasnya.


Perlu diketahui Wisnu dan Feriyal telah melaporkan koran Surabaya Pagi ke Polwiltabes Surabaya dengan tuduhan fitnah, mencemarkan nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan atas pemberitaan dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua kader PD yang tak lama lagi akan dilantik sebagai anggota dewan. Wisnu terpilih sebagai anggota DPRD Surabaya dan Feriyal masuk ke DPRD Jawa Timur.


Sumber Misterius


Berita tudingan perselingkuhan Ketua Partai Demokrat (PD) Surabaya Wisnu Wardhana dengan seorang calon anggota DPRD Jatim Feriyal Naftalin berbuntut panjang. Narasumber yang memberikan informasi di Surabaya Pagi dikejar.


Koran yang dipimpin Tatang Istiawan ini pun dilaporkan dengan tuduhan berlapis.Kuasa hukum Wisnu Wardhana, Moh. Muzayin SH mengatakan pihaknya melaporkan Surabaya Pagi ke polisi karena beritanya pada edisi 4 Agustus telah mencemarkan nama baik, fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan.


"Kita ingin nantinya siapa narasumbernya terungkap, sehingga bisa diketahui informasi itu opini atau tidak," kata Mujayin saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (6/8/2009).


Saat ini kata dia yang dilaporkan hanya Surabaya Pagi, sedangkan Prof Ahmad Zahro yang membeberkan dugaan perselingkuhan istrinya dengan Wisnu itu tidak. "Berita Pak Zahro kan baru dimuat setelah tanggal 4 Agustus. Yang kita persoalkan berita tanggal 4 Agustus yang isinya hanya sumber dan sumber itu," tegasnya.


Jika nantinya dalam proses hukum terungkap maka sangat tidak mungkin akan muncul nama lain yang terlibat. "Selain lapor ke polisi, kita juga akan adukan ke dewan pers karena ini menyangkut kode etik jurnalistik," jelasnya.


Sebab kata Muzayin, kedua pihak yang telah dirugikan akibat pemberitaan itu sama sekali tidak melakukan apa yang dituduhkan. "Keduanya tidak melakukan dan tidak ada bukti yang cukup. Kalau lihat semobil masak langsung dianggap selingkuh. Apalagi keduanya satu partai, jadi kan wajar," ujar dia. (vd/detiksurabaya)

Tatang Istiawan Tak Gentar Dilaporkan oleh Wisnu Wardhana


Buntut Berita Dugaan Selingkuh (3)


BOS koran Surabaya Pagi, H. Tatang Istiawan sangat menghargai langkah Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya Wisnu Wardhana yang lapor ke Polwiltabes Surabaya akibat pemberitaan dugaan selingkuhnya dengan salah calon anggota DPRD Jatim Feriyal Naftalin.


Sebab pemberitaan yang dinilai fitnah oleh Wisnu maupun Feriyal, telah melalui prosedur jurnalistik yang ada. "Saya hargai Pak Wisnu menggunakan jalur hukum," kata Tatang seperti dikutip detiksurabaya.com melalui pesan singkat SMS, Kamis (6/8/2009).


Menurut Tatang pihaknya sudah melakukan wawancara dengan Wisnu, mengkonfirmasi mengenai isu perselingkuhan dengan caleg separtainya Feriyal Naftalin."Kami juga sudah melakukan wawancara dengan Pak Wisnu, setelah sehari sebelumnya. Ketika dikonfirmasi lewat telepon hanya jawab singkat dan langsung menutup teleponnya," ujarnya.


Akibat memuat berita tentang perselingkuhan Wisnu Wardhana tersebut, Koran Surabaya Pagi dilaporkan ke polisi dan dewan pers oleh Ketua DPC Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana. Pria yang disebut-sebut kandidat walikota Surabaya ini melaporkan media yang dipimpin Tatang Istiawan ke Polwiltabes Surabaya, Rabu (5/8/2009).


Sikap memilih jalur hukum itu dilakukan Wisnu, karena tidak terima atas pemberitaan tentang tudingan perselingkuhannya dengan Feriyal Naftalin, salah satu caleg Partai Demokrat terpilih dari dapil I untuk DPRD Jatim. Dia menilai pemberitaan itu fitnah. Feriyal adalah istri resmi Prof Dr Ahmad Zahro, guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya. (vd/detiksurabaya)

Feriyal Tak Akan Polisikan Suaminya


Buntut Berita Dugaan Selingkuh (2)


KENDATI suaminya telah menudingnya selingkuh dengan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana dan membeberkan di media massa, Feriyal Naftalin tak akan melaporkannya ke polisi.


Namun begitu dia sangat menyesalkan tudingan yang menurutnya tanpa bukti itu. "Saya tidak akan melaporkan ke polisi. Hanya koran Surabaya Pagi yang saya laporkan, karena telah merugikan saya. Berita yang ditulis tidak seimbang, foto saya dipasangnya juga," kata Feriyal saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (6/8/2009).


Menurutnya apa yang dituduhkan suaminya itu tidak benar. Hubungannya dengan Wisnu hanya sebatas kawan di partai. Kalau pun jalan bersama masih sebatas normal karena menunaikan tugas partai."Masak satu mobil saja dituding selingkuh. Saat itu saya usai mengikuti acara Bu Murdaya untuk acara partai. Kemudian balik ke kantornya Pak Wisnu untuk ambil mobil saya," katanya berusaha mengklarifikasi.


Bahkan dia mengaku juga mengetahui saat dirinya dibuntuti suaminya. "Saya tahu jika dibuntuti. Saya tidak berbuat apa-apa. Biarlah Allah yang tahu dan menilai," tegasnya.


Infomasi yang beredar, bahkan keduanya akan bercerai. Namun hal itu ditepis Feriyal. Calon anggota DPRD Jatim dari Partai Demokrat yang tak lama lagi akan dilantik ini mengaku bahwa dia berusaha mempertahankan rumah tangganya demi anak-anak. "Tiga anak saya yang sudah besar mondok, sedang yang dua masih kecil-kecil masih bersama saya. Saya tidak pernah meminta cerai, tidak tahu kalau bapak," katanya yang mengaku masih tinggal bersama suaminya meski pisah ranjang itu.


Dilaporkan


Dianggap mencemarkan nama baiknya dan fitnah, Koran Surabaya Pagi dilaporkan ke polisi dan dewan pers oleh Ketua DPC Demokrat Surabaya Wisnu Wardana. Pria yang disebut-sebut sebagai kandidat walikota Surabaya ini melaporkan media yang dipimpin Tatang Istiawan itu ke Polwiltabes Surabaya, Rabu (5/8/2009).


Wisnu tidak terima atas pemberitaan tentang tudingan perselingkuhannya dengan Feriyal Naftalin, salah satu caleg Partai Demokrat terpilih dari dapil I untuk DPRD Jatim. Feriyal adalah istri resmi Prof Dr Ahmad Zahro, guru besar IAIN.


Sayangnya Wisnu saat dikonfirmasi mengenai laporannya ke polisi itu menolak berkomentar dengan alasan kasusnya sudah di kepolisian. "No Comment. Silahkan tanya polisi saja," kata Wisnu saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (6/8/2009).


Pemberitaan dugaan perselingkuhan kader partai pemenang pemilu ini oleh Surabaya Pagi digeber. Termasuk pengakuannya langsung dari Prof Dr Ahmad Zahro. (vd/detiksurabaya)

Rumah Tangga Prof Zahro Terguncang Setelah Istri Terjun ke Politik


Buntut Berita Dugaan Selingkuh (1)


RUMAH tangga Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr Ahmad Zahro retak setelah istri tercintanya Feriyal Naftalin terjun ke politik. Pria yang juga menjabat direktur pasca sarjana IAIN Sunan Ampel dan takmir Masjid Agung Surabaya ini, mengibaratkan perselingkuhan seperti kentut.


Dugaan perselingkuhan istrinya yang sebentar lagi dilantik menjadi anggota DPRD Jatim, dengan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardana itu dibeberkan Ahmad Zahro ke media massa.


Buntut pengungkapannya atas skandal "cinta terlarang" itu, Wisnu dan Feriyal sepakat melaporkan Koran Surabaya Pagi ke Polwiltabes Surabaya. Mereka menganggap berita tersebut sebuah fitnah yang tidak berdasar dan tidak memiliki fakta akurat. "Selingkuh itu kayak kentut. Jelas ada bau dan tidak enak. Pasti ada yang kentut tapi tidak akan ada yang ngaku. Juga tidak ada asap kalau tidak ada api," terang dia melalui SMS.


Dia mengatakan rumah tangga yang dibinanya selama 20 tahun itu hancur. Dirinya pun sangat menyakini kalau orang yang menghancurkan rumahtangganya juga akan hancur. "Yang jelas rumah tangga saya sekarang hancur," katanya dengan nada bergetar.


Takmir Masjid Agung Surabaya ini mengatakan, karier yang dibangunnya juga ikut berakhir karena perselingkuhan tersebut. "Maka saya amat yakin bahwa orang yang sudah hancurkan rumah tangga saya pasti akan dihancurkan Allah. Saya merasa bahwa karier saya juga sudah tamat padahal sayalah yang antarkan karir istri sampai pada posisi saat ini. Tapi justru dia yang hancurkan karier saya," terangnya.


Kendati demikian Direktur Program pascasarjana Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang ini, berjanji dirinya harus tetap survive. Dia harus bisa menikmati hidup bersama lima orang anaknya. Menurut dia ke lima anaknya adalah yang paling tahu perilaku sehari-hari ayah dan ibu mereka. Anak-anaknya juga kata dia saksi dari prahara rumah tangga orangtuanya. Anak-anaknya adalah narasumber paling obyektif dalam kasus tersebut.


"Lima anak saya Alhamdulillah semua pro saya. Merekalah yang paling tahu perilaku sehari-hari ayah dan ibu mereka. Merekalah saksi hidup prahara rumah tangga ini. merekalah korban kelakukan orangtuanya," tandasnya.


Meski kata dia pelaku selingkuh ini tidak mengaku dan marah-marah serta menganggap sebagai berita fitnah. "Walau pelaku selingkuh ini tidak mengaku dan mencak-mencak, bahwa ini hanya fitnah tapi kenyataannya rumah tangga saya hancur karena ulah mereka berdua. Sumber info ini amat valid. saya sendiri, 5 anak, pembantu, dan jamaah saya. Saya tidak ridho," tegasnya.


Hukum Zina


Selain Prof Dr Ahmad Zahro yang amat terpukul atas skandal ini, ternyata Feriyal Naftalin, istri Ahmad Zahro juga mengaku sangat terpukul. Wanita beranak lima ini cukup terkejut ketika dirinya dituring dan dipaparkan suaminya telah berselingkuh dengan Ketua PD Surabaya Wisnu Wardana.


Selain Wisnu, caleg nomor urut 2 dari dapil I untuk DPRD Jatim yang terpilih ini juga telah melaporkan Koran Surabaya Pagi, karena pemberitaan yang dinilainya tidak seimbang itu."Saya sementara ini hanya melaporkan Surabaya Pagi. Yang jelas dari kasus ini saya memilih tawakkal ke Allah," kata Feriyal Naftalin saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (6/8/2009).


Mantan wakil ketua bidang pemberdayaan perempuan DPD PD Jatim yang tak lama lagi akan dilantik sebagai anggota dewan ini menilai pemberitaan dugaan selingkuhnya hanya sebagai ujian. "Sebagai calon anggota dewan ini harus siap. Ini ujian pertama. Yang pertama harus berat. Insya Allah kita diberikan kekuatan untuk menghadapinya," tandas wanita yang saat ini masih tinggal satu atap bersama suaminya itu.


Dia mengaku bahwa isu miring tentang tudingan perselingkuhan sudah didengar sejak proses pemilihan gubernur Jatim Juli 2008 lalu. Dia sangat terhenyak saat isu itu akhirnya muncul di media massa.


Dia membantah semua kabar miring yang dialamatkan dirinya itu. "Amat sangat tidak benar. Wah amat sangat fitnah. Saya ini berjilbab, saya sangat tahu hukumnya tentang Zina," tegas dia yang mengaku dirinya sangat dirugikan pemberitaan tersebut.. (vd/detiksurabaya)

Sabtu, 01 Agustus 2009

Pasuruan Kantongi Tiket Silat Terbanyak

oleh Prima Sp Vardhana


PETA persaingan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) II Jawa Timur cabang olahraga (cabor) pencak silat, dapat dipastikan akan berlangsung ketat dan berimbang. Kondisi yang berpeluang terjadi dalam penyelenggaraan di Malang, 5-10 Oktober, itu terlihat dari hasil Pra-Porpov di Gelora Remaja Jl. Bogen, Surabaya, 29 Juli hingga 1 Agustus lalu.

Dalam kejuaraan yang diikuti 37 kabupaten/kota dengan mempertandingkan 6 kelas putra dan 4 kelas putri di nomor sabung (pertarungan), serta 3 kelas putra–putri di nomor TGR (seni) itu, ternyata kontingen Kab. Pasuruan berkibar sebagai tim terbanyak dalam meloloskan pesilat. Pesilat dari kabupaten pesisir Jawa Timur yang dipimpin Dade Angga ini yang lolos sebanyak 17 atlet. Mereka akan tampil di 12 kelas dengan rincian 7 pesilat tampil di 7 kelas sabung dan 10 pesilat di 5 kelas TGR.

Sedangkan kontingen Kota Surabaya sebagai tuan rumah Pra-Porpov cabor silat hanya menempati posisi kedua dengan meloloskan 16 pesilat yang akan tampil di 10 kelas yaitu 4 pesilat di 4 kelas sabung dan sisanya tampil di 6 kelas TGR.

Sukses tim silat Kab. Pasuruan dalam Pra-Porpov yang meloloskan 180 pesilat itu, diakui Agus Sutiadji, Ketua IPSI Kabupaten Pasuruan, merupakan sebuah kabar menarik yang patut dibanggakan. Namun harus diwaspadai dan dipertahankan sebagai sebuah amanah daerah.

Karena itu, Agus saat dihubungi ponselnya mengatakan, sepulang dari Surabaya para pesilat yang lolos hanya diberi kesempatan recovery tenaga tak lebih dari tiga hari. Selanjutnya 17 pesilat tersebut akan digembleng dalam kamp pemusatan, sehingga skill tanding dan fisik mereka siap duel saat diturunkan dalam arena Porpov di Malang.

“Secara prestise, saya yakin 17 pesilat itu paling tidak mampu mencuri 5 keping emas Porprov. Kendati demikian, kami tidak akan memberi target pada mereka. Kami khawatir beban medali justru akan menjadi bumerang bagi mereka,” ujarnya.

Sedangkan pelatih Puslatda PON 2012 Jatim cabor pencak silat, Karyono disela-sela pertandingan babak perempat final mengakui, sukses kontingen Kab. Pasuruan ini sangat mengejutkan dan diluar dugaan. Demikian pula kegagalan yang dibukukan kontingen Surabaya. Namun hasil ini telah membuktikan, bahwa peta cabor pencak silat di Jatim sangat berimbang.

“Gagalnya Surabaya dalam kejuaraan perebutan tiket Porprov ini harus segera menjadi kajian tim silat Surabaya. Salah satunya hendaknya segera menguba sistem pembinaan atlet dan meningkatkan skill atlet, khususnya terhadap pesilat yang akan tampil di nomor sabung,” ujar pelatih yang pernah mengantarkan timnas silat Brunei Darussalam bekibar di arena Sea Games ini.

Lampu kuning yang dilontarkan terhadap perlunya perbaikan terhadap sistem pembinaan pesilat Surabaya itu, diakui, karena selama tiga hari mengamati penampilan para pesilat remaja yang tampil dalam Pra-Porpov, ia hanya menemukan 4 bibit pesilat potensial yang layak masuk tim bayangan Puslatda Pon 2012. Ironisnya keempat pesilat tersebut bukan berasal dari Surabaya, tapi berasal dari Banyuwangi, pasuruan, Sumenep, dan Jember.

Berdasar hasil pantauan yang dilakukan itu, Karyono menilai, bahwa IPSI Surabaya perlu meningkatkan sistem penggemblengan terhadap para atletnya. Sehingga sisa waktu dua bulan ini dapat digunakan maksimal untuk mengantarkan 16 pesilat yang mengantongi tiket Porprov II mampu mencuri 6 medali emas, khususnya di nomor sabung yang peta persaingannya sangat ketat. (pvardhana88@gmail.com)