Rabu, 12 Agustus 2009

Gara-gara Islam, Sharukh Diinterogasi Imigrasi AS


INTEROGASI dan ”penahanan” sekitar dua jam terhadap aktor besar Bollywood, Shah Rukh Khan, oleh imigrasi Amerika Serikat mengundang berbagai kecaman. Khan mengatakan, penyaringan itu sangat diskriminatif dan memalukan.

Hal ini menyebabkan aksi unjuk rasa para penggemarnya di India. Ribuan orang turun ke jalan untuk memperingati Hari Kemerdekaan India. Namun, mereka juga memanfaatkan pawai itu untuk memprotes perlakuan terhadap Khan.

Di wilayah utara India, penggemar Khan yang marah membakar sebuah bendera AS. Setibanya di New Delhi, India, Selasa (11/8), seperti dilaporkan Press Trust of India, Khan membantah bahwa dia menjadikan insiden itu sebagai bahan publikasi tak langsung demi film terbarunya.

Khan memiliki film terbaru, My Name is Khan. Film ini yang mengisahkan diskriminasi yang dihadapi warga Muslim di AS pascaserangan 11 September. ”Saya tidak bermaksud membesar-besarkannya. Shah Rukh Khan tidak memerlukan publisitas,” ujarnya.

Dia membantah anggapan dari beberapa pihak bahwa dia tengah berakting dengan mengangkat interogasi yang dialaminya itu.

Nama Muslim

Khan (43) dipanggil untuk sebuah pemeriksaan khusus di Bandara Internasional Newark Liberty, New Jersey, selama sekitar 90 menit, Jumat (7/8). Tidak dijelaskan mengapa interogasi itu dilakukan. Khan menyimpulkan bahwa hal itu terjadi karena dia memiliki nama Muslim dan berasal dari Asia Selatan.

Pada tahun 2008, majalah Newsweek menyebut dia sebagai bintang film terbesar dunia dan salah satu dari 50 orang paling berpengaruh di dunia di atas Oprah Winfrey, Dalai Lama, dan Osama bin Laden.

Bagi banyak warga India, tidak terpikirkan sama sekali bahwa Khan diperlakukan sama seperti warga biasa. Adalah sebuah kelaziman jika selebriti mendapatkan perlakuan istimewa di bandara. ”Kami tidak boleh diperlakukan atas dasar warna kulit atau kebangsaan,” katanya. Dia menambahkan bahwa banyak pertanyaan yang diajukan. Namun, sangat tidak berhubungan dengan kunjungannya ke AS.

Meski demikian, Khan juga mengakui insiden itu memang telah berkembang keluar dari proporsinya. ”Saya hanyalah manusia biasa dan banyak orang yang harus melalui prosedur seperti ini setiap hari. Hal seperti itu tidak akan berakhir dan kita terpaksa hidup dengan semua itu,” katanya.

Akan kurangi kunjungan

Dia juga mengatakan bahwa aturan soal keamanan, terutama pemeriksaan di migrasi AS, tidak banyak berubah sejak peristiwa 11 September. Khan menyerukan agar pemeriksaan seperti itu perlu diperbaiki sekarang juga.

Kepada para penggemarnya, Khan meminta agar menghentikan aksi protes itu. ”Marilah kita simpan semua ini di belakang kita. Berpikirlah positif dan terus maju,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai kunjungannya ke AS, Khan mengatakan dia tetap akan berkunjung ke AS jika memang ada pekerjaan yang harus dikerjakan di sana. Akan tetapi, dia menegaskan akan lebih jarang pergi ke sana.

Banyak warga komunitas India di AS seolah mendapat peluang untuk menyampaikan pengalaman serupa yang dialami mereka.

”Saya telah mengalami apa yang dialami Khan. Anda tentu akan bertanya karena Muslim merupakan warga yang paling sering diperiksa. Mengapa itu terjadi?” papar Tahir Nehmood (28). Dia adalah seorang ahli teknik yang pernah tertahan di Bandara Internasional John F Kennedy, New York.

”Hal itu sangat menyedihkan. Dia (Khan) sangat terkenal. Perlakuan ini tidak benar,” ungkap Ram Iyer (29), pengawas keuangan yang pindah dari Mumbai ke AS pada tahun 2002.

AS pun segera mendinginkan isu ini dengan mengatakan, bahwa Shah Rukh Khan sangat diterima di AS. (vd/kom)

0 komentar:

Posting Komentar