Sabtu, 26 Desember 2009

Bols Gelar Neo Mild Drag Old & New 2010

oleh Prima Sp Vardhana


SURABAYA, TRIBUNBOLS Automotiv Club (BAC) masih setia dengan even pembinaan prestasi di malam Tahun Baru, yang dimotori sejak pertengahan tahun 1990-an silam. Menggelar dua even drag di malam tutup tahun dan buka tahun baru, drag race dan drag bike.



Klub Bols didirikan untuk kami dedikasikan sebagai lembaga pencarian dan penggemblengan bibit. Karena itu setiap jenis balapan yang kami gelar, pasti akan kami gelar dengan setia,” kata Ketua BAC, Bambang Haribowo di ruang kerjanya, kemarin.


Even drag pada malam old & new, misalnya. Even ini, menurut dia, konsep awal penyelengaraannya pada pertengahan tahun 1990-an silam sebagai arena membina para pembalap liar tahun baru. Sehingga angka kecelakaan malam tahun baru akibat balapan liar dapat tertekan. Dan, suatu saat dapat terhapus secara alamiah.


Tujuan mulia BAC tersebut bak gaung bersambut. Saat pertama kali menggelar even drag race dan drag bike di Sirkuit Pantai Ria Kenjeran, ternyata even tersebut langsung diserbu peserta dengan status beragam. Ada peserta yang kelas amatiran (pembalap liar), tapi juga ada pembalap profesional. Tak pelak lagi, jumlah peserta pun meledak hingga angka diatas 700 starter, sehingga pertarungan sampai harus digelar hingga fajar 1 Januari menyingsing.

Pada penyelenggaraan malam tahun baru ketiganya, sistem persaingan pembalap pun sedikit dipoles agar tenaga Racing Comitte (Komisi Balap) tidak kelelahan. Pertimbangan lainnya, karena jumlah peserta kian meledak. Sehingga perlu dibuat sistem baru, yang tetap menjaga kualitas penyelenggaran


Sistem penyelenggaraan yang kami adalah memisah even drag race dan drag bike.Balap mobilnya pada malam tahun baru dan balap motornya pada tanggal 1 Januari. Sistem ini, ternyata mampu menjaga kualitas penyelenggaraan. Sebab tenaga RC bisa istirahat dan kembali fresh saat menangani blap motornya,” kata pejabat Kabid Olahraga IMI Jatim ini.



Sirkuit balap tahun baru pun, seingat bapak dari dua orang anak ini, sudah berpindah tiga kali. Saat awal penyelenggaraan balaan digelar di Sirkuit Pantai Ria Kenjeran. Saat peserta kian meledak dan lahan parkir di Pantai Ria tidak mumpuni, maka sirkuit balapan pun dipindah ke sikuit Kali Yudan. Namun itu tak bertahan lama, saat peserta mulai meningkat lagi dan untuk meningkatkan faktor keamanan peserta, penonton, dan panitia, maka Sirkuit Juanda (bekas area kedatangan dan keberangkatan Lanudal Juanda lama) pun menjadi tempat berlabuh terakirnya hingga saat ini.


Final Kejurnas


Sedangkan untuk menyambut tahun baru 2010, Bambang yang juga mantan kroser ini memastikan, BAC tetap setia untuk menggelarnya seperti tahun-tahun sebelumnya. Lokasi sirkuitnya pun masih di Sirkuit Lanudl Juanda lama. Bahan even yang digelar dengan titel OLD & NEW NEO MILD GT RADIAL TDR COMET DRAG RACE & DRAG BIKE itu dipastikan akan dikemas lebih istimewa dibanding even-even sebelumnya.



Salah satu keistimewaan even ini, menurut dia, adalah total hadiah yang diperebutkan. Nilainya mencapai sekitar Rp 120 juta. Selain itu, khusus kategori motor yang merupakan seri terakhir (kelima) Kejunas Drag Bike, disiapkan sebuah sepeda motor untuk juara total seri. Beberapa kandidat peraih sepeda motor yang nilainya berhimpitan dan dipastikan beraga adalah Eko Chodox (Semarang, nilai 242), Rizki Unyil (Malang, 213), Agung Unyil (Sidoarjo, 212) dan Andi Memet (Tuban, 190).


Eko Chodox saat ini mengantongi poin tertinggi, tapi persaingan belum selesai. Pokoknya, pasti seru,” ujarnya dengan asap rokok kretek yang merembes dari sela-sela bibirnya


Yang membuat balapan tambah menarik. Rencananya di tengah malam menyambut tahun baru, balapan dihentikan sementara. Karena ada ajang khusus adu cepat antara pembalap terbaik katagori motor dan mobil. “Siapa yang berhak mendapat hadiah menarik nanti, panitia baru akan menentukan nanti,” janjinya.


Target peserta yang bertarung dalam even tersebut, diyakini, sekitar 300 starter dari kategori motor (drag bike) dan 200-an untuk mobil (drag race). Sedangka biaya pendaftaran untuk motor Rp 250 ribu dan mobil Rp 400 ribu. Sedangkan kelas yang dilombakan ada 32 kelas, dengan rincian untuk kategori motor sebanyak 15 kelas dan mobil ada 17 kelas.


Sedangkan Ketua IMI Jatim, H. Anton Abdullah dikesempatan lain, menilai, bahwa even drag race dan drag bike yang digelar BAC secara prestise dan prestasi layak untuk dipuji. Even tersebut bak sekali mengayuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Selain bermanfaat untuk melakukan pembinaan dan pembibitan atlet drag, even tersebut juga bermanfaat dalam membantu lalu lintas tahun baru yang biasanya sering macet tak menentu.



Even yang digelar BAC tersebut sebagaimana hitungan IMI Jatim, selama 10 tahun digelar sudah banyak melahirkan para pembalap drag Jatim yang potensial. Harapan kami even ini hendaknya dipertahankan sampai kapan pun, sehingga Jatim dapat kembali berkibar di tingkat nsional,” kata mantan pereli nasional ini di ruang kerjanya. (vd)

0 komentar:

Posting Komentar