Rabu, 16 Desember 2009

Imigrasi Tanjung Perak Akan Tertibkan Dokumen Imigrasi Pemain Bola Asing


Keberadaan Pemain Bola Asing (seri 1)
oleh Prima Sp Vardhana/ Nicolay Miftahurrahan





SURABAYA, TRIBUN – Dokumen keimigrasian pemain sepakbola asing yang dimiliki klub-klub profesional di seluruh Indonesia, ditengarahi menyalahi aturan keimigrasian. Ini terbukti dari tidak adanya data pemain asing yang dimiliki kantor-kantor imigrasi yang ada di seluruh Indonesia. 

Keberadaan para pemain asing tersebut masuk rana pelanggaraan hukum, dengan menyalahi keabsaahan ijin tinggal dan bekerja yang diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keigrasian Presiden RI.

Berpijak pada pelaksanaan peraturan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Klas I Tanjung Perak, Eko Kuspriyanto SH., MH. tertarik menggelar operasi pemeriksaan dokumen keimigasian para pemain asing tersebut. Modus operasi rencananya akan dilakukan dalam dua versi, yaitu melakukan pemeriksaan dadakan di lapangan pertandingan saat para pemain asing tengah bertanding. Atau melakukan pemeiksaan dokumen di kantor-kantor klub sepakbola bersangkutan.

“Kami tidak akan mentolerir atas pelanggaran dokumen imigrasi para pemain asing yang terjadi. Jika terbukti menyalahi, maka kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pemain tersebut, agen yang menangani, serta klub sepakbolanya,” kata Eko di ruang kerjanya, Rabu (16/12).


Ketertarikan mantan Kepala Kantor Imigasi Klas I Palu ini melakukan operasi dokumen imigrasi pemain sepakbola, karena saat melakukan pendataan orang asing di Kanim Imigrasi Tanjung Perak yang dipimpinnya mulai akhir Juli lalu, ternyata dia tidak menemukan secuil dokumen imigrasi tentang para pemain asing yang bermain di daerah wilayah kerja imigrasi Tanjung Perak. Tidak hanya pada musim kompetisi tahun ini, tapi juga musim kompetisi tahun-tahun sebelumnya.


Tidak adanya data dokumen imigrasi para pemain sepakbola di wilayah kerja Imigrasi Klas l Tanjung Perak itu, dibenarkan Humas Waskito Utomo. Bahkan pria berkumis tipis itu menambahkan, bahwa tidak adanya data dokumen keimigrasian para pemain bola asing di Surabaya, Gresik, dan Lamongan secara hukum keabsahan para pemain tersebut peru dilakukan tindakan penertiban.



Dari bukti-bukti tersebut, Eko pun menyimpulkan, selama ini ada kesalahan prosedur di dunia olahraga nasional dalam menangani keberadaan tenaga kerja asing. Karena itu, ia tertarik melakukan penertiban yang dimulai di wilayah kerja Kantor Imigrasi Klas I Tanjung Perak, yaitu di sebagian wilayah Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Lamonga, Kab. Bojonegoro, dan 4 kabupaten di Pulau Madura.

Tak hanya penanganan terhadap tenaga asing di bidang olahraga sepakbola, yang akan direspon. Personil imigrasi bawahannya yang turun ke lapangan, juga dibekali untuk melakukan tindakan tegas terhadap sema tenaga asing yang dilibatka oleh cabang olahraga lain. Sehingga dalam penanganan tenaga asing pofesional di bidang olahraga tidak menimbulkan kesan tebang pilih.

Bagaimana jika para agen pemain bola asing itu memiliki beking pejabat? Dengan tersenyum Eko menegaskan, tetap tidak akan melakukan tolerir. Senyampang para pemain itu terbukti melanggar prosedur keimigrasian yang berlaku di Indonesia, maka tindakan tegas tetap akan dilakukan sesuai protap penanganan pelanggaran keimigrasian yang digariskan Menteri Hukum dan HAM, juga Dirjen Imigrasi.

“Sikap tegas yang saya lakukan adalah melaksanakan Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang Keimigrasian, karena itu saya akan zakelijk. Kalau ada pejabat yang terlibat mala kebetulan, saya tinggal melakukan proses dan mengirimkan surat pada Dirjen, Menteri, bahkan kalau mungkin Presiden dan soal penyelesaian pelanggaran keimigasian biar beliau di Jakarta yang menyelesaikan,” ujarnya enteng. 

Proses pemeriksaan dokumen keimigrasian pemain yan pertama kali akan dilakukan adalah memeriksa keabsahan dokumen keimigrasian para pemain Persebaya Surabaya seperti Anderson Da Silva asal Brasil, Takatoshi Uchida dari Jepang, Josh Maguire dari Australia, John Tarkpor dari Liberia dan Ngon A Djam dari Kamerun.


Sedangkan waktu yang bersamaan juga akan dikirimkan tim untuk memeriksa dokumentasi keimigrasian pemain asing milik klub Gresik United dan Persela Lamongan. (nic/vd)

teks foto:
atas. Pemain Pesebaya asal Australia, Josh Maguire dan Sekum Persebaya H. Achmad Munir.
bawah. Pemain Persebaya asal Brasil, Anderson Da Silva



0 komentar:

Posting Komentar