Jumat, 19 Juni 2009

Puskemas Jatirejo, Layanan Rumah Sakit Harga Puskesmas


oleh Lucky Errol

Layanan sebuah tempat kesehatan umumnya tercermin dari statusnya. Sebuah puskesmas pasti memiliki layanan yang kurang memenuhi standar kelayakan. Karena itu, banyak pasien puskesmas yang dirujukkan ke rumah sakit agar mendapat layanan kesehatan memenuhi standar. Tidak demikian yang berlangsung di Puskemas Jatirejo. Kendati statusnya puskesmas kecamatan, tapi layanan yang diberikan setingkat rumah sakit. 


SIANG itu sebuah angkot masuk ke halaman Puskesmas Jatirejo di Desa Dinoyo. Sesampai di depan joglo puskesmas, terlihat dua perawat jaga mendorong kereta dorong. Menyambut wanita tua berjarik parang klithik, yang diangkat pria muda keluar dari pintu angkot. Setelah dibawah kereta dorong masuk ruang layanan unit gawat darurat (UGD), dokter menyatakan harus rawat inap. Tanpa berfikir ulang keluarga pasien langsung menyetujui.

Tawaran dokter jaga untuk rawat inap yang langsung disetujui keluarga pasien itu, sepintas sangatlah mengejutkan. Bagaimana tidak. Sebuah puskesmas yang ada di pertigaan jalan desa, ternyata mampu menawarkan layanan rawat inap seperti rumah sakit daerah.

Saat dikonfirmasi, dr Agus Sutoyo -Kepala Puskesmas Jatirejo tersebut, mengatakan, layanan rawat inap yang ditawarkan puskesmasnya bukan hal baru. Setiap masyarakat di Kecamatan Jatirejo sudah mengetahui dan merasakan layanan itu.

Layanan rawat inap yang dioperasikan puskesmas di Jl. Basuki Rahmat Desa dinoyo itu, menurut dr. Agus, mulai dirintis tahun 1991 oleh dr. Yusuf sebagai Kepala Puskesmas. Pada awalnya kualitas rawat inapnya masih standar puskesmas.

Kendati demikian, program baru itu banyak diminati masyarakat. Selain faktor geografis daerah yang jauh dari pusat kota, layanan itu menjadi alternatif pilihan masyarakat. lantaran biaya yang ditawarkan relatif murah.

Standar RS

Setelah 17 tahun, layanan rawat inap tersebut berkembang pesat. Jumlah ruangan semula hanya 1 kamar ruang inap, kini ada 19. Dibagi dalam 3 jenis layanan, yaitu ruang Anggrek sebanyak 8 kamar dengan fasilitas kamar mandi sendiri. Ruang Melati 9 kamar dengan fasilitas kamar mandi bersama. Sementara ruang sal terdiri atas ruang Dahlia dengan 5 tempat tidur dan Teratai dengan 6 tempat tidur, yang fasilitasnya kamar mandinya secara bersama.

Sedangkan tarifnya untuk ruang Anggrek Rp. 25.000,-per hari, Melati Rp. 17.500,- per hari, Sal Dahlia – Teratai Rp 12.500 per hari. Tersedia pula kantin yang menyediakan paket makan Rp. 10.000,- per hari dengan fasilitas 3 kali makan dan snack.

Nilai tambah puskesmas adalah fasilitas ruang UGD, ruang bersalin (ponet), dan ruang USG untuk mendeteksi jenis kelamin anak. Jadwal USG 2 minggu sekali dengan 2 dokter spesialis. Ruang rontgen dalam proses pembangunan.

Tenaga medis yang bertanggung jawab, kata dr. Agus Sutoyo, ada 2 dokter umum dan 1 dokter spesialis gigi. Mereka bertugas selama jam kerja. Pasien yang datang diluar jam kerja penanganan sementara dilakukan perawat, dengan sistem on call – perawat menangani pasien dengan panduan dokter lewat telpon. Perawat yang piket di luar jam kerja sebanyak 4 orang.

Keistimewaan layanan Puskesmas Jatirejo, diakui beberapa pasien yang sedang menginap, adalah kualitas layanannya yang bertolak belakang dengan biaya rawat inapnya.
”Semoga adanya pelayanan ini dapat menambah kenyamanan pasien dan keluarga yang menjaga,” ujar Agus Sutoyo yang memimpin 58 karyawan di puskesmas Jatirejo. (tribunonline@gmail.com)

0 komentar:

Posting Komentar