Rabu, 29 Juli 2009

Perang Bonus Medali Porprov II Gelitik KONI Sidoarjo


oleh Prima sp Vardhana

PETA persaingan dalam arena Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II di Malang, 5-10 Oktober, dapat dipastikan berlangsung ketat. Perebutan medali pun akan menjadi sebuah perjuangan keras yang menguras tenaga dan fikiran. Karena itu, banyak daerah mulai mengibarkan psywar dengan iming-iming bonus, untuk atlet mereka yang berhasil mendulang medali emas.

Kondisi tersebut awalnya tidak terlalu menarik KONI Sidoarjo. Para pengurus komisi olahraga kota udang itu menilai, iming-iming bonus itu hanyalah sebuah akal-akalan daerah lain untuk memotivasi para atlet mereka yang akan turun di Porprov lebih berlatih keras. Sementara soal realisasi kucuran bonus untuk peraih medali emas, akan ditentukan pasca Porprov.

“Setelah Batu, Kota dan Kabupaten Malang mengumumkan nilai bonus yang akan diberikan buat atlet peraih emas, kami menilai perang bonus ini bukan main-main lagi. Karena itu, KONI Sidoarjo juga perlu ikut arus untuk menjaga kualitas mental atlet kami,” kata Ketua Harian KONI Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM di ruang ker­janya.

Kucuran bonus untuk atlet peraih emas Porprov II. Menurut ia, sesungguhnya sudah menjadi program pengurus KONI sejak rencana pengiriman kontingen ke PON kecil itu. Namun pengurus belum berani mengumumkan, karena khawatir akan menjadi bumerang bagi sistem pembinaan yang tengah diselenggarakan para pengkab cabang olahraga (cabor). 

Kekhawatiran lainnya, takut mendapat teguran dari KONI Jatim. Pasalnya penyelenggaraan Porprov bermisi peningkatan pembibitan atlet. Juga pembangunan sistem fair-play dalam rekrutmen atlet untuk tim pelapis dalam penyelenggaran Puslatda 100/II, yang diproyeksikan untuk PON 2012.

“Karena Pak Karno Marsaid, ternyata tidak menyemprit terhadap konsisi perang bonus yang berkembang saat ini, maka kami pun memastikan jika atlet Sidoarjo peraih medali emas akan mendapat bonus,” ujarnya dengan tersenyum.

Berapa nilai yang akan diberikan untuk setiap keping medali emas. Hadi sutjipto yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo itu menolak secara halus, untuk menyebutkan besarnya nilai bonus tersebut. “Besarnya bonus untuk peraih emas Porprov tak etis saya sebutkan dan diumumkan di media, tapi kami akan membisikkan nilainya pada para pengurus cabor untuk disampaikan pada atlet yang berlatih,” kilahnya berdiplomasi.

Sikap tertutup pilihan KONI Sidoarjo terhadap besarnya nilai bonus yang akan dikucurkan, diakui pria yang juga Ketua Takmir Masjid Agung Sidoarjo ini, takut menyinggung perasaan daerah lain yang hingga saat ini belum memastikan untuk memberi bonus atau tidak pada atletnya yang meraih medali emas.

Dana Pembinaan

Alokasi dana yang rencananya akan digunakan untuk memberikan bonus medali emas itu. Menurut ia, kemungkinan besar akan diambilkan dari dana yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, yang besarnya Rp 5 miliar. Juklak penggunaan dana tersebut untuk pembiayaan pembinaan dan pengiriman kontingen ke Porprov II di Malang. Juga, operasional dari sebua pengkab cabor yang bernaung dibawah KONI Sidoarjo.

Sistem penggunaan dana tersebut, sebesar Rp 1,2 miliar untuk pembiayaan pembinaan dan pengiriman kontingen ke Porprov II di Malang. Sedangkan yang Rp 3,8 miliar akan diberikan pada pengkab cabor. “Sedangkan alokasi pengadaan dana bonus saat ini tengah kami fikirkan. Diambil dari dana untuk pembiayaan dan pengiriman kontingen. Atau nantinya KONI akan mengajukan lagi pada Pemkab, karena nantinya yang memberikan bonus itu adalah Pak Bupati dalam sebuah acara seremonial resmi,” ujarnya.

Sedangkan mekanisme pengucuran dana Porprov pada pengkab cabor, dipastikan, akan berlangsung secara transparan dan memanfaatkan jasa perbankan. Karena itu, para pengkab cabor sudah diminta untuk menyerahkan rekening bank masing-masing, sehingga bendahara KONI dapat segera mengalirkan dana yang menjadi jatah mereka.

“Walau mekanismenya menggunakan jasa perbankan, tapi KONI menjamin setiap cabor dapat melihat nilai dana yang diterima satu dan lainnya,” ujarnya.

Nilai dana pembinaan untuk atlet Porprov itu, diakui, besarnya berdasar pada besarnya kebutuhan dana pembinaan yang sudah diajukan masing-masing cabor pada KONI. Hadi Sutjipto menjamin, bahwa sebelum awal Agustus semua cabor sudah menerima transfer dana yang dibutuhkan itu. (pvardhana88@gmail.com)

0 komentar:

Posting Komentar