Senin, 16 November 2009

2012, Sepenggal Kisah Quraan ala Hollywood

oleh Prima Sp Vardhana


“Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka
adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya
azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang
mengambil pelajaran?”
(QS  Al-Qamar [54] : 15-17)



FIRMAN Allah SWT dalam Surat Al-Qamar ayat 15 hingga 17 itu sangatlah bernas dan penuh makna. Tidak hanya menegaskan, bahwa ilmu pengetahuan (disimbolikan dalam bentuk Kapal) merupakan rahmat Allah yang mampu menolong umat manusia dari kehancuran akibat kebodohan diri sendiri. Pasalnya azab Allah akibat kebodohan manusia sendiri sangatlah dahsyat dan tak akan mampu dihindari siapa pu mahluk Allah.


Semua ilmu pengetahuan dan adzab yang ditimpahkan Allah pada umat manusia dan bumi seisinya ini, dijanjikan Allah dapat dipelajari dengan mudah dan gamblang dalam Al-Quraan. Kendati demikian, Allah memastikan hanya semua pelajaran dalam kitab suci umat Islam itu hanya dapat difahami oleh para umat manusia yang mau mengambil pelajaran. Sebaliknya bagi yang bertujuan lain, ilmu pengetahuan dan azab Allah yang dijanjikan dalam Al-Quraan tak akan mampu dicerna dan diresapi maknanya untuk kepentingan manusia dan semua mahluk Allah.


Janji Allah yang demikian membahagiakan juga menakutkan itu, Insya Allah sudah diketahui Roland Emmerich saat menyutradarai film 2012 yang sepekan terakhir ini merebut perhatian mayoritas masyarakat dunia. Sehingga semua gedung bioskop di Indonesia ataupun negara lain yang memutar film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet ini diserbu penonton.



Salah satu bukti, bahwa sineas kelahiran Stuttgart, Baden-Württemberg, Jerman ini tentang janji Allah dalam Al-Quraan itu dengan piawainya disisipkan pada akhir film dalam ujud sebuah kapal tangker berperalatan super canggih. Kapal ini menjadi sarana yang menyelamatkan sekitar 40 ribu umat manusia dan semua jenis pasangan hewan. Manusia dan hewan itu selama 26 bulan hidup di dalam kapal, yang mengarungi samudera tanpa batas akibat bencana alam global itu. Pada akhirnya kapal tersebut mendarat di sebuah benua baru hasil dari proses pergeseran lempeng bumi, yang juga menjadi sumber lain dari bencana alam global tersebut.


Pesan islami yang ditawarkan Emmerich itu memang tak disadari oleh mayoritas penonton, bahkan para ustadz muda seperti Jeffrey Al-Buchori atau pun para ulama yang jadi pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia). Sehingga film yang menelan biaya sekitar 260,000,000 dolar Amerika ini, bukannya melahirkan sebuah kesadaran iman yang islami. Yang terjadi justru sebaliknya. Para ulama itu dengan argumen masing-masing yang mencerminkan keterbatasan pengetahuan dalam mencerna beragam pesan Allah, mereka terbelah dalam kutub “kebodohan”.


Dengan mengatasnamakan agama Islam, sebagian ulama MUI mengharamkan umat Islam Indonesia menonton film 2012. Sebagian lain tidak mengharamkan senyampang menonton dengan niatan mencari hiburan. Memang, argumen-argumen yang disampaikan para ulama itu memiliki banyak alasan, yang bersumber untuk melindungi iman kaum muslim yang menonton 2012. Para ulama tersebut takut pasca menonton, banyak iman kaum muslim Indonesia mengalami kemerosotan.



Padahal kalau para ulama itu bersikap lebih arif dan cerdas, mereka tak akan mudah untuk mengharamkan nonton 2012 atau sebaliknya. Pasalnya dalam film berdurasi 2,5 jam itu, sesungguhnya banyak kisah-kisah tauladan dalam Al-Quraan yang disajikan sangat menarik dan memikat. Misalnya tentang hujan meteor yang melahirkan adegan pembakaran pada kota-kota besar. Adegan itu merupakan visualisasi dari surat Ath-Thuur misalnya, Allah berfirman:


"Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "itu adalah  awan yang bertindih-tindih". (QS Ath-Thuur [52]:44)


Juga di dalam surat Ad-Dukhan Allah berfirman:


"(ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan." (QS Ad-Dukhan [44]:16)


Pada ayat pertama (surat Ath-Thuur) Al-Qur'an mengisyaratkan adanya sebuah kejadian berupa jatuhnya benda-benda langit dalam bentuk potongan-potongan. Jatuhnya potongan-potongan benda langit ke bumi itulah yang akhirnya menimbulkan awan yang bertumpuk-tumpuk. Dalam hal ini, orang-orang kafir tidak mampu membedakan antara awan yang bertumpuk-tumpuk (sahabum markum) dengan asap (dukhan). Apa yang dilihat oleh orang kafir itu sendiri boleh jadi merupakan kepulan asap yang terbentuk akibat jatuhnya potongan benda-benda langit (batu meteor) setelah membentur bumi. Boleh jadi karena benturan keras (Al-Batsyah Al-Kubra) yang menghantam bumi itulah, maka akan terjadi efek domino di permukaan bumi.


Di dalam surat Al-Mulk juga disebutkan adanya isyarat hujan meteor dan penenggelaman bumi, Allah berfirman:


"Apakah kamu merasa aman terhadapAllah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, alangkah hebatnya kemurkaan-Ku". (QS Al-Mulk [67]:16-18)


Secara tegas pula Allah menjelaskan bahwa Dia akan menimpakan kepingan-kepingan material dari langit kepada manusia, atau membenamkan mereka di perut bumi. Allah berfirman:


"Maka, apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Rabb) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya)". (QS Saba' [34]:9).


Berpijak dari banyaknya ayat-ayat Al-Quraan yang tersaji secara filmis dalam film 2012 itu, maka fatwa para ulama yang mengharamkan menonton film ini akan menghasilkan sebuah kebijakan yang merugikan umat Islam. Pasalnya larangan itu akan mebuat para muslim tak memiliki pengetahuan visualisasi akan kedahsyatan ayat-ayat Quraan tentang bencana alam.


Karena itu, secara pribadi kehadiran film 2012 sangatlah saya syukuri. Sebab usai menonton film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet itu, kini saya tahu bahwa visualisasi ala Hollywood tentang Surat-Surat dalam Al-Quraan itu sangatlah dahsyat. Insya Allah film itu kian menambah kadar keimananku pada Allah SWT, Rasul, Al-Quraan, dan Hari Kiamat. Amien

0 komentar:

Posting Komentar